Idulfitri 1442 H
BMKG Wilayah IV Makassar Bantah Isu Lebaran 12 Mei 2021, Ini Penjelasannya
Sub Koordinator Pengumpulan dan Penyebaran Data BMKG IV Makassar, Jamroni meluruskan informasi terkait waktu kepastian hari raya Idulfitri 1442 H
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sub Koordinator Pengumpulan dan Penyebaran Data BMKG IV Makassar, Jamroni meluruskan informasi terkait waktu kepastian hari raya Idulfitri 1442 H.
Menurutnya, informasi yang beredar terkait adanya klaim BMKG jika 1 Syawal jatuh pada tanggal 12 Mei 2021 adalah tidak benar.
"Kemungkinan 1 syawal jatuh pada tanggal 12 Mei 2021 adalah tidak benar, yang benar adalah kemungkinan hilal dapat di amati pada 12 mei 2021, karena pada tanggal tersebut posisi hilal sudah positif, dan dapat di amati, maka 1 Syawal akan jatuh pada hari Kamis 13 Mei 2021," ujarnya Selasa (11/5/2021).
Lanjutnya, Indonesia menganut 2 mazhab yaitu rukyat hilat, dan hisab Rulyat.
Hisab umumnya oleh NU dan Muhamdiyah di akomodir oleh Pemerintah Indonesia.
"Bila hari ini hilal tidak terlihat, maka kemungkinan besar dalam sidang isbat, jumlah bilangan puasa akan di genapkan menjadi 30 hari, sehingga 1 Syawal tetap akan jatuh pada 13 Mei 2021," jelasnya.
Ia juga membantah jika lebaran versi pemerintah akan lebih cepat dari versi Muhammadiyah.
"Lebaran versi pemerintah lebih cepat dari Muhammadiyah juga tidak tepat.
Karena yang digunakan pemerintah juga data BMKG dan data Muhamadiyah biasanya menggunakan data hisab," tutupnya.
Diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri akan melakukan pemantauan hilal selama dua hari, 11 hingga 12 Mei 2021.
Pemantauan akan dilakukan beberapa wilayah di Indonesia, antara lain Rooftop GTC Makassar, Sentani Papua, Gudang Bupati Sarmi Provinsi Papua, Rooftop Hotel Kriyadi Papua, Tugu Christina Ambon, Tower Observatory hilal BMKG Ternate, Pantai Wolulu Sulteng.
Menurut BMKG, konjungsi awal (Ijtimak) bulan Syawal 1442 Hijriah terjadi pada Rabu 12 Mei 2021, pukul 01.59 WIB; 02.59 WITA; 03.59 WIT.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa di wilayah Indonesia konjungsi (ijtimak) terjadi sebelum Matahari terbenam.
Paling awal di Merauke pukul 17.37 WIT dan paling akhir pukul 18.46 di Sabang, Aceh.
Data hilal 11 Mei 2021 menunjukkan bahwa tinggi hilal berkisar antara -5,61 derajat di Jayapura hingga -4,37 derajat di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Elongasi berkisar antara 4,56 derajat di Banda Aceh hingga 5,87 derajat di Waris Papua.
Sementara pada 12 Mei 2021, tinggi hilal berkisar antara 4,48 derajat di Merauke hingga 6,05 derajat di Sabang.
Elongasi antara 5,31 derajat di Merauke hingga 6,74 derajat di Sabang.
Umur bulan berkisar antara 13,45 jam di Merauke sampai dengan 16,78 jam di Sabang.
Berkisar antara 22,57 menir di Merauke sampai dengan 29,60 menit di Sabang.
Laporan tribuntimur.com, M Ikhsan