Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sejarah yang Tak Terlupakan dari Tenggelamnya Kapal Titanic, 6 Penumpang Tionghoa Selamat

lebih dari seratus tahun lalu, delapan orang pria Tionghoa berangkat dari rumahnya dan keluarganya untuk bekerja di industri perkapalan

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Waode Nurmin
(britannica.com)
Kapal Titanic menggunakan radio temuan Marconi dan berhasil menghubungi kapal lain untuk menampung 700 penumpang Titanic yang selamat 

Sejarah terlupakan ini muncul pada saat yang sensitif untuk orang Asia-Amerika, yang meluncurkan gerakan Stop Asian Hate sebagai tanggapan atas penembakan massal di tiga spa di Atlanta pada Maret, serta peningkatan rasialisme terkait pandemi.

"Yang kita mengalami saat ini, dengan anti-Asia, itu semacam refleksi dari masa lalu," kata Tom.

"Kalau tidak belajar dari masa lalu, kita hanya akan mengulanginya," sambungnya.

Ada orang Tionghoa di Titanic?

Sutradara The Six, Arthur Jones, juga pikir bahwa etnik Tionghoa di Titanic menjadikan mereka sasaran.

"Orang Asia adalah penumpang yang paling jelas bahwa adalah orang asing. Dalam bahasa saat itu, mereka bukan orang Anglo-Saxon," katanya.

Dokumenter dirilis di China pada tanggal 16 April. Sudah mengumpulkan lebih dari $735.000 di box office sejauh ini, dan menarik ulasan positif. Arthur mengatakan bahwa dia sedang dalam proses negosiasi untuk merilisnya di Australia.

Dia berharap bahwa dokumenter akan menarik perhatian baik penduduk China maupun orang di seluruh dunia tentang kisah pria tersebut.

"Saya menanyakan teman-teman China, dan tanggapan adalah, 'Ada orang China di Titanic? Mengapa kita tidak tahu hal ini?'," tutur Arthur.

"Sangat menakjubkan untuk mengetahui bahwa di tengah kisah terkenal ini, ada aspek yang tidak diketahui siapa pun di sini, namun terkait erat dengan China," sambung Arthur.

Para penumpang asal China tersebut akhirnya tiba di Inggris melalui Kuba dan Karibia, di mana salah satunya, Chang Chip, meninggal dunia karena pneumonia pada 1914.

Yang lain tinggal di Inggris sampai 1920 dimana kemudian Ah Lam dideportasi ke Hong Kong, Ling Hee ke India, dan Lee Bing beremigrasi ke Kanada.

Dari enam orang yang bertahan, hanya Fang Lang berhasil tiba di tanah AS. Tom senang bahwa pengalaman ayahnya bisa diceritakan secara jujur dan terbuka.

"Saya kira dia akan merasa namanya dibersihkan, karena tidak coba menyelinap di sekoci atau berpakaian seperti wanita untuk naik ke sekoci," katanya.

"Saya kira dia mungkin akan senang, bahwa kisah ini ke luar, agar membiarkan kebenaran muncul," tambah Tom.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 


Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved