Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Kampus

Prof Basri Modding Bahas Etos Kerja di Pesantren Virtual Ramadan UMI

Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Basri Modding Bahas Etos Kerja di Pesantren Virtual Ramadan UMI

Penulis: Rudi Salam | Editor: Hasriyani Latif
UMI
Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Basri Modding jadi narasumber di Pesantren Virtual UMI, Sabtu (8/5/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Basri Modding jadi narasumber di Pesantren Virtual Ramadan UMI dengan pembahasan 'Etos Kerja', Sabtu (8/5/2021).

Hadir dalam kesempatan itu Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran UMI Dr Nasruddin Andi Mappawere, Asdir 1 Pesantren Padanglampe H Yunus Anwar, sejumlah Wakil Dekan IV UMI, KTU UPT PKD, dosen dan mahasiswa UMI.

Prof Basri Modding menjelaskan bahwa etos kerja dimulai dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT.

Niat yang ikhlas, mata dia sangat menentukan, sebagaimana Hadis Nabi SAW innamal a'maalu bin niyaat (sesungguhnya segala pekerjaan disertai dengan niat).

Eetos kerja seorang muslim, kata dia, dengan berusaha bekerja keras, profesional, bercita-cita tinggi, dan suka kerjasama.

"Etos kerja seorang muslim harus disertai cita-cita tinggi, Nabi menyebut hari esok harus lebih baik dari hari ini," jelasnya via rilis yang diterima tribun-timur.com.

"Selain itu, etos kerja juga diperlukan kerjasama dan kolaborasi," sambungnya.

Host Dr Ishaq Shamad dalam kesempatan itu mempertanyakan mengetahui niat yang baik dari seseorang, dan mempertahankan agar semangat kerja selalu tinggi.

Wakil Dekan IV FKG Dr Syamsul Bahri mengemukakan niat baik seseorang dilihat dari hasil kerjanya dan pemberian reward .

Host Dr Nurjannah Abna, menambhakan bahwa mempertahankan etos kerja diawali dengan niat yang baik dan keikhlasan.

"Selain itu, mempertahankan etos kerja tinggi dengan motivasi sehingga dapat meninggikan semangat kerja," katanya.

Dr Nasruddin juga menambahkan, bahwa salah satu yang bisa meninggikan etos kerja, adalah sugesti.

"Ketika pasien berkonsultasi dengan dokter, lebih banyak diberikan sugesti daripada resep obat-obatan. Sugesti dan motivasi sangat membantu orang untuk tetap semangat dalam bekerja dan menjalani hidup," jelasnya.

Lebih lanjut, dalam kesempatan itu Rusli Roy mempertanyakan, bagaimana dengan punishment atau hukuman.

Host Dr Ishaq Shamad menuturkan reward dan punisment memang perlu diterapkan.

"Reward diberikan kepada orang yang berprestasi. Sementara hukuman diberikan kepada orang yang melanggar, agar ada efek jera," tuturnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved