Tribun Ramadhan
Dibangun di Atas Dua Bongkahan Batu, Masjid Taqwa Al Amin Pinrang Sudah Berusia 409 Tahun
Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan punya berbagai masjid yang unik.Salah satunya Masjid Taqwa Al Amin yang berada di atas puncak Gunung Bajai.
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Sudirman
TRIBUNPINRANG.COM, LEMBANG - Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan punya berbagai masjid yang unik.
Salah satunya Masjid Taqwa Al Amin yang berada di atas puncak Gunung Bajai.
Sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut di Dusun Tondo Bunga, Desa Kariango, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang.
Masjid ini berdiri di atas dua bongkahan batu besar setinggi 5 meter dari atas tanah.
Bagian belakang bongkahan batu itu terdapat makam pendiri masjid Al Amin dan istrinya.
Selain menjadi masjid yang unik, masjid ini juga salah satu masjid tertua yang ada di Kabupaten Pinrang.
Bagunan seluas 110 meter persegi sudah berusia sekitar 409 tahun.
Kepala Desa Kariango, Muhammad Jafar mengatakan, masjid ini dibangun sekitar tahun 1612.
"Di bangun oleh seorang ulama bernama Andi Al Amin. Beliau datang ke kampung itu sekitar tahun 1611 dan menikah dengan warga setempat," kata Muhammad Jafar, Minggu, (09/05/2021).
Ia menambahkan, Andi Al Amin berada di Tondong Bunga ketika terjadi perang antara Balanipa dan Topango.
Sekitar tahun 1612, Andi Al Amin membangun masjid Taqwa Al Amin.
“Usia masjidnya sudah sekitar 400an tahun,"ungkapnya.
Andi Al Amin merupakan kerabat Arung Palakka, Raja Bone.
"Masjid ini awalnya dibangun dari kayu kanyuruan dan kambelu dengan atap dari ijuk," tuturnya.
Masjid Taqwa Al Amin ini kemudian di renovasi pada tahun 1978 oleh penduduk setempat.
Alasannya agar masjid ini terlihat modern. Namun, renovasi pada tahun itu masih terbuat dari kayu.
"Pada tahun 1998, bangunan masjid dari kayu itu diganti dengan bangunan yang terbuat dari beton hingga sekarang," tutupnya.
Laporan wartawan Tribunpinrang.com, Nining Angreani.