Mukjam Ramadan
KHAIRUN Min ALFI SAHR; Kisah Samson dan 4 Nabi Bani Israil
Jikalah 1.000 (bulan hitungan Langit) dibagi selusin hasilnya sekitar 84,3 (tahun؛ umur manusia).
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Sakinah Sudin
Thamzil Thahir, Editor In Chief Tribun Timur
MASIH tentang Lailatul Qadar.
Malam penuh Kemuliaan ini, "lebih mulia dari 1.000 bulan."
(ليلة القدر خيرٌمّن ألف شهر) ~ QS 97;3.
Jikalah 1.000 (bulan hitungan Langit) dibagi selusin hasilnya sekitar 84,3 (tahun؛ umur manusia).
Artinya, jika (beruntung) seorang Muslim usia rerata (+62 tahun) mendapatkan magfirah di satu malam terberkahi (ليلة مبركة) Bulan Ramadan, maka kuantitas dan kualitas ibadahnya dijanjikan lebih baik dari mereka yang beribadah selama 83 tahun.
Perihal ibadah "1000 bulan" ini, Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir al-Khaubawiyyi (+1764-1824 M) dalam kitab kompilasi nasihat; Durratun Nâshihîn fil Wa'zhi wal Irsyâd, mengutip potongan cerita Israiliyat, mengisahkan siapa hamba yang ibadahnya setara 1000 bulan.
Di Bab Lailatul Qadar, kitab yang sering jadi rujukan santri pesantren Nusantara ini, dia menceritakan Syamun Ghaza, sosok ahli ibadah dari Palestina.
Menukil sebuah riwayat dari Ibnu Sabbah, suatu hari di Madinah, Rasulullah mendapat cerita dari intelektual senior (ahlu kitab) dari Bangsa Israil.
Syam'un ditokohkan sebagai pejuang monoteism, ahli ibadah, yang berbadan kekar, murah senyum, dan pembenci kaum penyembah berhala.
Syam'un Al-Ghazi diceritakan bersenjata tulang rahang unta raksasa, Liha Jamal.
Syam'un yang oleh Bani Israil dikenal dengan Samson ini dikisahkan tak tertandingi dan kebal.
Di malam hari, Syamun beribadah, di siang harinya ia berjihad di jalan Allah hingga petang hari.
Banyak sudah upaya jahat menyingkirkannya namun selalu gagal.
Sampailah suatu strategi para pembencinya, memanfaatkan Delilah, istri Syam'un.