Tribun Pinrang
Cucu Durhaka di Pinrang Curi ATM Kakeknya, Kuras Ratusan Juta, Tahu PIN karena Sering Lihat
Lukman bisa mengetahui pin ATM bapaknya itu dikarenakan Fadli seringkali meminta Lukman
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Imam Wahyudi
"Kebetulan waktu itu tidak ada Fadli. Jadi Lukman langsung masuk saja di ruang kerja. Di mana ATM bapak juga tersimpan di laci ruang kerja tersebut," ujarnya.
Saat itulah Lukman melancarkan aksinya.
Sitti Namirah mengaku bapaknya baru mengetahui jika ATM-nya tertukar setelah ia hendak melakukan penarikan. Namun, kartu ATM tersebut tidak dapat digunakan.
"Bapak kemudian melakukan pengecekan Kartu ATMnya di BRI Unit Marawi. Namun, pihak bank bilang kalau itu bukan ATM milik bapak," bebernya.
Ia menuturkan, bapaknya kemudian minta dibukakan rekening koran.
"Dari situ ditahu, ternyata saldo ATM bapak telah dikuras," ucapnya.
Sitti mengaku uang bapaknya di ATM lebih Rp 300 juta.
Di rekening koran juga kelihatan jika terjadi penarikan sebanyak sembilan kali.
"Lukman ini ambil uang Rp 1.250.000 sebanyak sembilan kali. Dia tarik itu uang di ATM Bri Lapadde Parepare," bebernya.
Selain itu, Lukman mentransfer uang Rp 100 juta ke nomor rekening BRI Irma Nawing.
"Lalu dia transfer lagi di nomor rekening BNI atas nama Syamsiah sebesar Rp 10 juta," tambahnya.
Beruntungnya, rekening atas nama Irma Nawing telah di blokir oleh pihak bank.
Menurut Sitti Namirah, pelaku adalah anak dari putra pertama Yunus.
Namun, lanjut Sitti, ayah pelaku atau kakak tertuanya itu sudah meninggal.
Pelaku tinggal di Jalan Tompi-Tompi Aressie, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang bersama neneknya dari pihak ibunya.