John Kei
Sepak Terjang John Kei, Berkali-kali Terlibat Kasus Pembunuhan Namun Jarang Tersentuh Polisi
Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat telah menggelar sidang kasus penyerangan dan pembunuhan dengan terdakwa utama John Kei.
Nama John Kei sudah tak asing lagi dalam kasus kriminalitas di Indonesia. Dirinya tercatat pernah terlibat kasus pembunuhan.
Sejumlah media melaporkan, John Kei bahkan diberi gelar "Godfather Jakarta" karena mampu berbisnis layaknya mafia tetapi jarang tersentuh aparat kepolisian.
Dalam catatan Kompas.com, hanya satu kasus pembunuhan yang membuat John Kei mendekam di balik jeruji besi, yakni pembunuhan Tan Harry Tantono alias Ayung (45).
Ayung merupakan pengusaha peleburan besi baja, PT Sanex Steel Indonesia (SSI), yang kini berubah nama menjadi PT Power Steel Mandiri.
Ayung diduga dibunuh pada 26 Januari 2012. Saat itu dia ditemukan tewas dengan 32 luka tusuk di bagian pinggang, perut, dan leher di sebuah hotel di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Tak butuh waktu lama, polisi mengendus keterlibatan John Kei dan anggotanya dalam kasus pembunuhan tersebut.
Polda Metro Jaya kemudian menangkap lima anak buah John Kei. Mereka menyatakan John Kei tidak terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut.
Namun, polisi berkeyakinan John Kei terlibat dalam kasus itu berdasarkan keterangan saksi dan rekaman CCTV.
Hingga akhirnya, pada 17 Februari 2012, Polda Metro Jaya menangkap pria yang bernama asli John Refra Kei itu di sebuah hotel di kawasan Pulomas, Jakarta Timur.
Berdasarkan laporan Tribunnews.com, semasa hidupnya Ayung kerap bersengketa dengan sejumlah pihak yang menjadi rekan bisnisnya.
Salah satunya adalah John Kei, sebagai rekan bisnis yang menyediakan jasa dalam penagihan utang (debt collector).
Ayung dibunuh lantaran permasalahan uang Rp 600 juta yang tidak ia bayar sebagai upah atas jasa John Kei dalam melakukan penagihan utang.
Polisi juga menduga, rekan bisnis Ayung yang lain ada di balik pembunuhan bos PT Sanex Steel tersebut, bahkan menjadi dalangnya.
John Kei diduga dibayar oleh seseorang untuk membunuh Ayung.
Kembali lakukan pembunuhan tak lama setelah bebas