Tribun Bantaeng
FPR Bantaeng Unjuk Rasa, Tuntut Pembayaran THR Buruh
Secara bergantian perwakilan massa naik ke mobil pickup yang dijadikan sebagai panggung orasi untuk menyuarakan aspirasi.
Penulis: Achmad Nasution | Editor: Imam Wahyudi
lihat foto
"Tidak ada alasan bagi kapitalis besar komprador untuk tidak membayarnya. Sementara bagi pengusaha nasional yang tidak bergantung pada ekspor dan impor, bila tidak sanggup membayar THR kaum buruh, negara harus mengambil alih tanggungjawabnya," jelasnya.
Selain itu, mereka menuntut agar sistem pendidikan kesehatan, dan perawatan ibu dan anak-anak agar ditingkatkan dan lebih baik lagi pedesaan.
"Sediakan sistem pendidikan, kesehatan, dan perawatan ibu dan anak-anak yang lebih baik di Pedesaan," tuturnya.
Kemudian, tiga tuntutan lainnya khusus disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng.
Pertama, Pemkab Bantaeng dituntut agar memenuhi hak-hak normatif buruh yang ada di perusahaan dan aktif dalam pelanggaran hubungan industrial di Bantaeng.
Kedua, Pemkab Bantaeng dituntut untuk segera membentuk panitia khusus untuk melakukan investigasi persoalan kelangkaan pupuk yang meningkat.
Pemerintah juga harus segera membuat kebijakan atas persoalan tersebut, khususnya masalah harga hasil pertanian dan harga sarana produksi pertanian yang hampir setiap musim mengalami kenaikan harga.
Ketiga, Pemkab Bantaeng, harus memberikan biaya penyelesaian kepada mahasiswa Bantaeng dengan menghapus syarat-syaratnya yang memberatkan mahasiswa.
