Ruddin Emang Meninggal Saat Ceramah
Tokoh Dakwah Muhammadiyah Dr Rudding Emmang Wafat 14 Ramadan 1442 Hijriyah, Istri 13 Rajab 1442 H
Ustad Rudding Emmang meninggal tak lama setelah istrinya. Istri Rudding Emmang, Rahmiyati Razak, berpulang bulan lalu, tepatnya 13 Maret 2021.
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Sakinah Sudin
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Imam, dai, sekaligus dosen Fakultas Tarbiayh UIN Alauddin Makassar
Dr H Rudding Emmang MPdi (72 tahun), meninggal dunia saat membawakan ceramah kuliah tujuh menit (kultum) di mimbar Masjid Baiturrahman, Panaikang, Tello, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Senin (26/4/2021) siang atau 14 Ramadan 1442 Hijriyah.
Kepergian Ustad Rudding Emmang tak lama setelah istrinya meninggal.
Istri Rudding Emmang, Rahmiyati Razak, berpulang bulan lalu, tepatnya 13 Maret 2021 atau 29 Rajab 1442 H.
Rudding Emmang dan Rahmiyati Razak dikaruniai 10 anak. Dan punya delapan cucu.
Semasa hidup, keduanya selalu berdoa agar bisa terus bersama.
Kini tokoh Dakwah Muhammadiyah itu menyusul sang istri di keabadian.
Detik-detik Rudding Emmang terjatuh
Rudding Emmang meninggal dunia tepat di akhir Doa Nabi Yunus saat Ditelan Ikan Paus, Senin (26/4/2021) siang.
Doa tersebut dibacakan Rudding Emmang usai membawakan ceramah kuliah tujuh menit (kultum) soal KRI Nanggala-402 di mimbar Masjid Baiturrahman, Panaikang, Tello, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.
Doa Nabi Yunus saat mendapat cobaan Allah SWT yaitu: “Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzaalimiin"
Artinya: Tiada Tuhan selain Allah SWT yang maha Suci, sesungguhnya aku termasuk orang yang tersakiti.
Doa ini oleh Rasulullah Muhammad SAW diistilahkan dengan Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus).
Detik-detik kematian Doktor H Rudding, terekam CCTV Masjid Baiturrahman.
Sebelum terjatuh di bibir mimbar, almarhum sempat memimpin Ibadah salat Lohor.
Tema kuliah tujuh menitnya membahas tentang kematian dan ajal yang setiap saat akan datang menjemput.
Saksi mata menceritakan, kematian ayah 10 anak ini sekaligus Takmir Masjid Ini, sepertinya sudah takdir Allah.
"Pak Ustad Doktor Rudding meninggal pas di akhir bacaan ketiga doa Nabi Yunus, saat berada di dalam perut Ikan Paus. Sudah kita bilang amin, eh langsung jatuh," kata M Taufiq Dg Tarang, jamaah sekaligus murid almarhum, kepada Tribun, Selasa (27/4/2021) pagi dari rumah duka.
Diceritakan Dg Tarang, sebelum ajal menjemput, Guru mengajinya itu sempat menyinggung tentang musibah kematian 53 awak kapal selam kapal selam KRI Nenggala 402 di laut Bali, jadi tema kultum.
"Pak Kiai masih sempat singgung kematian prajurit TNI itu untuk berpatroli selamanya di laut Indonesia," kata M Taufik Dg Tarang.
Jenazah Dimakamkan Siang Ini
Salah seorang putra almarhum, yang juga jadi jamaah, sempat meminta ayahnya dibawa ke UGD RS Ibnu Sina, sekitar 400 m dari masjid.
Namun, tim dokter menyebut nyawa Dr H Rudding Emman tak terselamatkan.
Sejak pukul 13.30 Wita, kemarin, jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka, sekitar 10 meter dari masjid.
Pensiunan dosen Ilmu Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Makassar ini, akan dimakamkan di Panaikang, Selasa (27/4/2021) siang ini.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Hamdan Juhannis MA, dijadwalkan datang melayat, siang ini. (*)