Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kadin

Asa Anak Tentara Arsjad Rasjid Lawan Putra Konglomerat Anindya Novyan Bakrie

Calon ketua umum Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia memunculkan dua nama Arsjad Rasjid dan Anindya Novyan Bakrie.

Editor: Muh Hasim Arfah
handover
Calon ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia jelang Musyawarah Nasional hingga saat ini baru memunculkan dua nama. Mereka yakni Arsjad Rasjid dan Anindya Novyan Bakrie. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Calon ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia jelang Musyawarah Nasional hingga saat ini baru memunculkan dua nama.

Mereka yakni Arsjad Rasjid dan Anindya Novyan Bakrie.

Jik pertarungan ini terjadi, maka akan mempertemukan dua alumnus kampus dari Amerika Serikat.

Arsjad Rasjid adalah Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk, posisi yang pertama kali didudukinya pada tahun 2005.

Selain di bidang energi, ia juga menduduki beragam posisi di beberapa perusahaan bidang media, keuangan dan teknologi.

Saat ini, dia menjabat sebagai wakil ketua Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Kadin Indonesia.

Baca juga: Arsjad Rasjid Beberkan Pentingnya Kolaborasi bagi Kadin Indonesia

Baca juga: Maju Caketum Kadin Indonesia, 6 Kadin Provinsi Kawal Arsjad Rasjid Silaturahmi ke Sulawesi Selatan

Sementara itu, Anindya Novyan Bakrie pengusaha Indonesia di bidang Teknologi, Media, dan Telekomunikasi dan seorang filantropis.

Saat ini ia diukur sebagai Direktur Bakrie Group.

Saat ini, Anindya N. Bakrie menjabat Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Pemberdayaan Daerah.

Arsjad Rasjid akan menjadi penantang untuk Anindya Bakrie.

Arsjad Rasjid sudah menyatakan untuk serius bertarung.

"Saya meminta restu untuk bertarung di Munas Kadin Indonesia, saya ingin menang, dan mudah-mudahan Kadin se-Indonesia mendukung saya," kata dalam silaturahmi dengan pengurus Kadin Sulsel di Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (24/4/2021).

Anindya Bakrie sudah lama bergelut di Kadin Indonesia.

Apalagi, ayahnya Aburizal Bakrie adalah mantan ketua Kadin.

Sehingga, keinginan untuk menantang Anindya Bakrie, sang putra konglomerat Bakrie Group, adalah langkah besar dari Arsjad Rasjid.

Bakrie Group adalah perusahaan yang sudah berdiri selama 3 generasi dengan berbagai bidang usaha.

Perusahaan bergerak di banyak bidang, termasuk, Pertambangan, MIGAS, Properti, Infrastruktur, Media, dan Telekomunikasi.

Bakrie Group adalah salah satu grup bisnis terbesar di Indonesia, dengan 10 anak usahanya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Beberapa dekade ini, Arsjad Rasjid muncul sebagai pengusaha sukses di bawah bendera PT Indika Energy Tbk.

Meski bukan dari keluarga pengusaha, namun Arsjad Rasjid berhasil membesarkan aset perusahaan sekitar 7x lipat dari Rp 2,78 triliun menjadi Rp 18,28 triliun dalam jangka waktu 6 tahun yaitu pada periode tahun 2005 - 2011 melalui strategi akuisisi. Posisi aset terbaru ada di kisaran Rp. 50 Triliun.

Di masa-masa seseorang CEO Indika Energy pada 2005 inilah ia mulai menciptakan berbagai gebrakan yang membuat kalangan pengusaha terpukau. Salah satu ide yang menjadi grand strategynya adalah mengakuisisi beragam sektor sebagai pelaksana ahli di bidang pertambangan.

Sebut saja PT Tripatra Engineers and Constructors, PT Petrosea Tbk, dan PT Mitrabahtera Segara Sejati.

Di luar itu, masih banyak lagi anak-anak usaha yang diakuisisi dan semuanya berada dalam naungan Indika Energy.

Arsjad mengungkapkan, strategi yang menilai mengakuisisi perusahaan yang ia lakukan adalah untuk meningkatkan nilai aset.

Ia meyakini dengan mengakuisisi sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang dan mengintegrasikannya, bakal menciptakan nilai tambah bagi perusahaan tersebut.

Arsjad menahkodai sekitar 10.000+ karyawan di dalam Indika Energy Group dan memimpin perusahaan melakukan turnaround atas kinerja perusahaan yang terdampak penurunan harga batubara pada periode tahun 2013 - 2016 hingga akhirnya kondisi perusahaan berbalik positif.

Arsjad juga memimpin PT Indika Energy Tbk untuk melakukan diversifikasi usaha dengan berinvestasi di sektor non batubara, seperti pertambangan emas, teknologi digital, hingga solusi energi terbarukan.(*)

Baca juga: Insentif Penangan Covid-19 Belum Dibayarkan Sejak 2020, Kadinkes Bulukumba Angkat Bicara

Baca juga: JK ke Afganistan Sama MUI dan Kadin,Husain Abdullah:Bukan Rompi Anti Peluru Tapi Protokol Kesehatan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved