Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Di Hadapan ASN Pemkot Makassar, Mendagri Tito Karnavian: ASN Harus Loyal Kepada Pimpinan

Mendagri RI Tito Karnavian mengatakan, agar para ASN di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menjaga loyalitasnya kepada pimpinan

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/ANDI MUHAMMAD IKHSAN WR
Mendagri Tito Karnavian saat menggelar rapat kunjungan kerja bersama Walikota Makassar Danny Pomanto, di Lt 2 Ruang Sipakatau, Balaikota Makassar, Kecamatan Ujung Pandang, Kamis (2242021) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI) Tito Karnavian mengatakan, agar para Aparatur Sipil Negera (ASN) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menjaga loyalitasnya kepada pimpinannya.

Dalam hal ini Walikota - Wakil Walikota Malassar, Danny Pomanto dan Fatmawaty Rusdi.

Bahkan ia mengimbau kepada Danny - Fatma untuk mencopot pejabat yang tidak se-frekuensi dengan program serta visi-misi Pemkot Makassar.

"Copot yang tidak se-frekuensi, mohon maaf, karena pimpinan itu cari yang loyal. Kenapa ini penting, karena pimpinan juga ingin berhasil, kalau tidak sefrekuensi pasti program juga akan terhambat," ujar Tito saat memberikan sambutan terkait kunjungan kerja Kemendagri di Lt 2 Ruang Sipakatau, Balaikota Makassar, Kamis (22/4/2021).

Karena menurut Tito, ada 4 jenis kuadran bawahan, pertama bawahan yang kompten dan loyal kepada pimpinan.

Kedua, bawahan yang kompeten tapi tidak loyal kepada pimpinan.

Ketiga, bawahan yang memiliki loyalitas tapi kurang dalam kemampuan dan kompetensi.

"Terakhir, jenis paling parah, tidak punya kompetensi, dan tidak punya loyalitas," jelasnya

Lanjut Tito, para ASN di Pemkot Makassar, harus berhati-hati dengan konsep kepemimpinan Danny Pomanto.

Pasalnya, kata Tito, Danny memiliki cara berfikir yang out of the box.

"Saya tau sekali Pak Danny sangat paham mengenai itu, dan beliau sangat ingin membuat perubahan, saya tau beliau ini speaknya kenceng, revolutif, ingin bekerja cepat, punya konsep, eksekusi, maka yamg lama - lama pasti ketinggalan, yang ketinggalan ya ditinggal," jelasnya

Menurut Tito, jika diibaratkan Danny adalah mobil Mercy. Sehingga para pejabat yang tidak bisa menyesuaikan dengan kecepatan Danny, maka akan ditinggal

"Kalau ditinggal beliau (Danny) gak rugi, karna yang larinya kenceng itu banyak juga yang mau. Kalau dalam bahasa kita itu peran pengganti, jadikan gampang saja bisa kewenangan untuk cari pengganti," terangnya

"Saya kira Pak Danny sebagai walikota memiliki kewenangan untuk menilai siapa saja bawahan yang menurut beliau cocok untuk mengimbangi dan mengeksekusi program-program beliau," lanjutnya

Tito menerangkan, Kemendagri selalu mendukung program Danny - Fatma, sepanjang itu adalah untuk kepentingan kota Makassar.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved