Kadus Katangka Dibunuh
Fakta-fakta Pembunuhan Kadus Perempuan di Desa Karama Bulukumba
Tak ada yang pernah menyangka, perempuan yang baru menjabat sebagai kadus kurang lebih sebulan itu, bakal meninggal dalam keadaan tragis.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Imam Wahyudi
"Tadi malam beliau (Alm. Aliani) laporan, kan ada pekerjaan rabat beton, kebetulan melewati depan rumahnya juga ini warga," jelas Jusman.
"Warga itu meminta dikerjakan juga dibagian depan rumahnya, karena tinggi. Nah, Ibu Kadus minta petunjuk ke saya, jadi saya sampaikan kasih saja campuran biar dia yang kerja sendiri," jelasnya menambahkan.
Namun, setelah Aliani menyampaikan hal tersebut, ia malah mendapatkan ancaman.
"Setelah sampaikan begitu, bahasanya dia bilang tidak mau. Tukang yang kerja'pi itu proyek yang kerjakan. Ibu dusun bilang tidak bisa, nah dia bilang kalau tidak bisa, ada nanti kau dapat itu," beber Jusman.
3. Anak Korban Jadi Saksi Kunci
Anak korban yang menjadi satu-satunya saksi kejadian itu juga mengungkapkan fakta.
Jusman membeberkan, bahwa orang yang dilihat membunuh ibunya adalah orang sebelumnya cekcok dengan ibunya.
"Dia bilang, yang bunuh ibuku itu yang datang tadi malam di rumahnya kakekku. Sementara yang datang tersebut itu yang kebetulan bilang (ancaman) itu," kata Jusman.
Jika ini benar adanya, kata Purnawirawan TNI itu, maka pembunuhan Aliani adalah pembunuhan berencana.
4. Polisi Kantongi Indentitas Terduga Pelaku
Pihak kepolisian telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), atas meninggalnya Aliani, Senin (19/4/2021).
Aliani merupakan kepala dusun Katangka, Desa Karama, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Ia meninggal dalam keadaan tragis, tubuhnya penuh luka tusukan dan beberapa bagian lainnya memar.
Aliani ditemukan oleh warga dalam keadaan tergeletak di depan rumahnya, dengan baju yang telah berlumur darah.
"Kami sudah olah TKP dan ambil keterangan saksi-saksi," kata Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Bayu Wicaksono.