Tribun Makassar
Pemkot Makassar Siapkan 15 Ribu Relawan Detektor Covid-19, Bakal Datangi Seluruh Rumah Warga
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, menyiapkan tim Detektor Covid-19 untuk mendatangi rumah warga.
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, menyiapkan tim Detektor Covid-19 untuk mendatangi rumah warga.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Makassar, Andi Khadijah Iriani mengatakan, hal ini dilakukan untuk memastikan agar warga melakukan pemeriksaan Covid-19.
"Mereka akan didatangi ke rumahnya untuk di-tracing Covid-19. Masyarakat diimbau untuk tinggal di rumah," ujar Iriani, Minggu (18/4/2021)
Ia meminta masyarakat tak perlu khawatir dengan menolak melakukan pemeriksaan.
Sebab, satu orang yang menolak melakukan tes berpotensi menyebabkan penularan Covid-19.
"Siapa tahu dia yang tidak terperiksa justru OTG, itu menyebabkan penyebaran lagi," katanya
Ia menjelaskan, mereka yang terdeteksi terpapar Covid-19 bakal melakukan pemeriksaan lanjutan dengan PCR atau tes usap.
"Setelah itu kita isolasi. Itu sebenarnya untuk mencegah penularan," kata Iriani.
Saat ini, pemerintah telah menggandeng 15ribu relawan detektor Covid-19 untuk mendatangi setiap rumah warga.
Selain itu, pemerintah kota juga menyiapkan 350 dokter.
"Tentu kami sangat berharap tidak ada warga yang menolak karena ini untuk kepentingan mereka juga," katanya
Iriani juga menyebut, penanganan pandemi Covid-19 akan dilakukan secara serentak.
Sebab, berdasarkan pengalaman dan pengamatan pemerintah.
Virus Covid-19 mampu berpindah dengan cepat.
Sehingga pemerintah menyiapkan 3 detektor Covid-19 pada setiap RT. Sementara ada 5 ribu RT di Makassar.
"Jadi ada 15 ribu detektor yang diturunkan. Kalau situasinya biasa-biasa saja, penanganannya tidak seperti ini," katanya
Pemerintah kota telah menggagas model pelacakan virus Covid-19 secara serentak di mulai dari tatanan bawah.
Hal itu agar penanganan pandemi berjalan secara efektif dan maksimal.
"Kalau misalnya tracking di tempat ini, pasti (Covid-19) muncul lagi di tempat lain. Jadi harus bergerak serentak," kata dia.
Terlebih, kata Iriani, saat ini banyak masyarakat yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) yang berkeliaran.
Hal itu, kata dia, menjadi sumber penyebaran Covid-19.
"Sehingga harus dijagai sama detektor-detektor agar tidak ada lagi penularan," tutupnya.
Laporan tribuntimur.com,M Ikhsan
