Abdullah Hehamahua
Siapa Abdullah Hehamahua? Sebut TP3 6 Laskar FPI Temui Jokowi seperti Musa Datang kepada Firaun
Abdullah Hehamahua menjadi perbincangan usai pernyataanya bahwa kedatangan TP3 6 Laskar FPI temui Presiden Jokowi seperti Musa datang kepada Firaun.
TRIBUN-TIMUR.COM - Nama Abdullah Hehamahua menjadi perbincangan usai pernyataanya yang menyebut kedatangan TP3 6 Laskar FPI temui Presiden Jokowi seperti Musa datang kepada Firaun.
Hal tersebut diungkap Abdullah Hehamahua dalam video YouTube USTADZ DEMOKRASI berjudul Penembakan FPI dan Habib Rizieq Balas Dendam 9 Naga Kekalahan Ahok?, 13 April 2021.
"Kami sepakat bahwa kita (TP3) datang, seperti Musa datang kepada Firaun," kata Abdullah Hehamahua, seperti dilansir Tribun-timur.com dari video tersebut.
Meski demikian, Abdullah Hehamahua mengatakan tidak berarti Jokowi itu Firaun.
"Tetapi kita menempatkan posisi dia adalah penguasa, seperti ketika Firaun jadi penguasa. Dan kami ini seperti Musa yang memperjuangkan kepentingan rakyat, kepentingan bangsa, dan menegakkan keadilan," ujarnya.
Lantas siapa Abdullah Hehamahua?
Berikut profil Abdullah Hehamahua yang telah dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber.
Nama Abdullah Hehamahua mulai dikenal banyak orang saat ia menjadi penasihat di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dilansir Tribun Jambi, Abdullah Hehamahua lahir di Ambon pada 1947.
Semasa kuliah, Abdullah pernah mengikuti organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Abdullah juga pernah menjadi wartawan dan penyiar radio Arief Rahman Hakim pada tahun 1975-1976.
Setelah menjadi wartawan dan penyiar radio, Abdullah meneruskan karisnya menjadi seorang editor di Majalah Cipta Kementerian Pekerjaan Umum di tahun 1976 – 1979.
Memiliki pengalaman sebagai pengajar menjadikan Abdullah sebagai Dosen Akademi Dakwah Muhammadiyah Singapura pada tahun 2000 – 2001.
Pemimpin atau Ketua TP3 Enam Laskar FPI
Diketahui, Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam laskar FPI dibentuk atas dasar keprihatinan kasus meninggalnya enam orang anggota FPI di km 50 Tol Jakarta-Cikampek.