Tribun Digital
Kembangkan Startup di KTI, Gojek dan Telkom-ITDRI Luncurkan Muda Maju Bersama
guna memperkenalkan sebuah inisiatif Gojek dalam memberdayakan anak muda di kawasan timur Indonesia
Penulis: Dian Amelia | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Gojek bersama Telkom Melalui Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute (ITDRI) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Kamis (15/4/2021).
MoU guna memperkenalkan sebuah inisiatif Gojek dalam memberdayakan anak muda di Kawasan Timur Indonesia (KTI) melalui pemanfaatan teknologi yang memberikan dampak sosial positif terhadap masyarakat,
Program akselerasi ini bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan startup di Indonesia Timur sehingga mampu bertumbuh secara pesat dan menciptakan dampak sosial positif yang lebih luas.
VP Strategic Regional Gojek Indonesia Timur, Anandita Danaatmadja mengatakan bahwa Gojek melihat pemanfaatan teknologi sebagai cara yang paling cepat untuk membawa dampak positif bagi masyarakat luas.
Sebagai Karya Anak Bangsa, Gojek tidak hanya berinovasi untuk memberikan solusi yang dapat memecahkan masalah sehari-hari masyarakat melalui teknologi.
Tetapi juga memiliki tugas untuk mendukung inovator agar bisa memiliki kesempatan untuk berkembang dan dapat memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat.
“Teknologi tidak hanya menawarkan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat, tetapi juga membuka akses bagi masyarakat untuk bisa berperan aktif berkontribusi dan menikmati manfaat ekonomi
digital," ujar Anandita dalam webinar zoom, Kamis (15/4/2021).
"Dari pengalaman kami di Gojek, kami menyadari pentingnya proses pembelajaran yang berkelanjutan untuk perusahaan startup untuk bisa tidak hanya bertahan tapi juga terus berkembang, melalui program Muda Maju Bersama yang berkolaborasi dengan Telkom ITDRI inilah akan banyak tercipta inovasi solusi nyata bagi berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat," tambah Anandita.
Baginya program Muda Maju Bersama ini akan memberikan serangkaian program akselerasi intensif selama enam bulan kepada startup yang dinilai paling memberikan dampak positif dan berhasil lolos proses seleksi ketat.
Penyusunan kurikulum akselerasi startup Muda Maju Bersama melibatkan kolaborasi ITDRI yang telah best practice pada bidangnya dan platform smartfest yang beberapa tahun terakhir menjadi acuan anak muda di
kawasan timur Indonesia timur untuk meningkatkan soft skill yang tidak didapat di institusi formal.
“Telkom diberikan misi besar oleh Kementerian BUMN, yakni untuk membantu menurunkan gap digital talent Indonesia, mendorong kemandirian teknologi Indonesia dan meningkatkan global innovativeness index Indonesia," tutur SGM Telkom Corporate University, Jemy V Confido.
"Untuk itulah Telkom membentuk ITDRI yang dikoordinir oleh divisi yang memang tugasnya mengembangkan keahlian seluruh karyawan Telkom Group, yakni Telkom Corporate University Center, pengembangan startup adalah cara paling jitu untuk menggapai ketiga misi tersebut sekaligus. Startup adalah wadah berinovasi dalam bentuk adopsi dan pengembangan teknologi, yang melalui perjuangan membisniskan inovasi tersebut maka para talentanya berkembang secara signifikan," tuturnya.
Dirinya menjelaskan jika Telkom sudah lama berkecimpung sejak 2012 bahkan sebelum itu,Telkom berpengalaman membangun inkubator korporasi (Program Indigo Creative Nation), akselerator dan follow-on funding melalui corporate venture capital (PT Metra Digital Investama, MDI), inkubator karyawan atau intrapreneur (Program Digital Amoeba), hingga inkubator sosial di bidang CSR (Program Wirakarya).
"Telkom juga terus mengembangkan platform pembelajaran, seperti Pijar Mahir, Pijar Sekolah serta Digilearn, belum termasuk hasil-hasil inovasi karyawan kreatif seperti Studext, Soundfren, dan Sprinthink. Suatu ide brilian di era digital dan masa pandemi ini, untuk memfokuskan inisiasi inovasi dari Kawasan Timur Indonesia, karena akan dipaksa memberikan delivery, pendampingan dan pengawasan secara efektif, Kami dari Telkom-ITDRI sangat mendukung inisiatif Gojek ini, dan berminat untuk mencurahkan segenap pengalaman dan kapabilitas kami mensukseskan gerakan Muda Maju Bersama tersebut," jelasnya.
“Tidak hanya pendampingan kepada para talenta Timur Indonesia, melalui program ini, kami juga membuka kolaborasi seluas-luasnya antara ITDRI dengan jaringan kerja di Timur Indonesia, baik kampus, lembaga
pemerintah, maupun komunitas, untuk bisa terkoneksi dengan jaringan kerja BUMN yang kami miliki,” tambah Jemy.
Dalam kesempatan yang sama, EVP Telkom Regional VII & Regional Leader TREG VII ITDRI (Sulampua) Aris Dwi Tjahjanto, ITDRI adalah jembatan penghubung, dengan memanfaatkan fasilitas dan kapasitas yang dimilikinya,dapat menyediakan akses para startup di Timur ke ekosistem yang relevan, dan sebaliknya juga.
" Ini juga meringankan biaya ekosistem pendukung startup untuk hadir
dan berkembang di area timur ITDRI yang dimotori oleh Telkom,
perusahaan dan produknya sudah familiar di masyarakat Indonesia,posisi
ini akan lebih mudah untuk masyarakat menerima penjelasan dan value
dari menjadi startup dan juga korporasi lain, terutama BUMN untuk ikut
pula bergabung mendukung,”terang Aris.
Selanjutnya EVP Telkom Regional VI dan Regional Leader TREG VI ITDRI
(Kalimantan) Rijanto Utomo menjelaskan program 1000 Startup akan
dimulai dari penjelasan dan kampanye oleh Gojek, informasi serta
registrasi awal dilakukan melalui Gojek dan bisa jadi akan ada
beberapa aktivitas pendukung melalui ITDRI dan jaringan kerjanya.
" Peserta bisa individu maupun sudah berupa tim, walaupun tahap awal
adalah per individu, peserta diberi kesempatan belajar dan tips-tips
membangun startup, untuk kemudian membentuk tim jika belum memilikinya
dan mengusulkan ide inovasi final, peserta terpilih, akan mengikuti
pengembangan lebih lanjut atas ide inovasinya selama 3 bulan, dan
dieliminasi hingga 100 startup yang akan dimediasikan kepada para
investor (demo day)," katanya.
Tak hanya itu saja, startup yang paling progresif akan dimediasi untuk
pitching ke investor potensial, baik dari kalangan venture capital,
corporate venture capital dan korporasi-korporasi setidaknya dari
kalangan BUMN, dan startup terpilih akan mendapatkan bantuan
permodalan sebesar Rp 200 juta untuk pengembangan dan validasi MVP
(Minimum Viable Product) dari inovasinya.
olehnya itu, Anandita membeberkan jika dalam mengembangkan startup
tidak cukup hanya sebatas memberikan funding, namun juga penting
mempersiapkan untuk dapat menyikapi berbagai tantangan yang akan
muncul di setiap fase perjalanannya.
" Kurikulum yang komprehensif ini akan membantu startup untuk bisa
memperluas pasar sehingga bisnisnya bisa tumbuh dengan cepat dan
berkesinambungan, di Muda Maju Bersama, mereka bisa bertemu dengan
talenta unggulan dari ITDRI dan Gojek yang telah sukses mengembangkan
produk berdaya guna tinggi bagi masyarakat apalagi kita harus mampu
memanfaatkan peluang sekaligus menciptakan lebih banyak dampak sosial
melalui berbagai inovasi teknologi, sehingga Indonesia terutama di
kawasan timur bisa semakin mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital
dan menjadi pemimpin di negeri sendiri, Kami optimis pertumbuhan
startup karya anak bangsa di kawasan Indonesia Timur mampu bersaing di
kancah internasional,” tutup Anandita.