Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Resuffle Kabinet

Abdul Mu'ti Dianggap Bisa Gantikan Menteri Nadiem Makarim Dalam Reshuffle Kabinet Indonesia Maju

reshuffle kabinet Indonesia Maju kembali mengemuka setelah penggabungan dua kementerian. Abdul Muti dianggap bisa gantikan Nadiem Makarim.

Editor: Muh Hasim Arfah
kompas.com/Sania Mashabi
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti dianggap peluang jadi menteri dalam Resuffle Kabinet Indonesia Maju. Dosen UNM sekaligus Ketua HMPI menganggap Abdul Muti layak menduduki jabatan Mendikbudristek. 

TRIBUN-TIMUR.COM- Wacana perombakan kabinet atau reshuffle kabinet Indonesia Maju kembali mengemuka setelah penggabungan dua kementerian yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kemenristek Dikti.

Sebelumnya, reshuffle kabinet artinya adalah pergantian atau pergeseran beberapa pejabat di bawah presiden.

Dalam reshuffle kabinet 2020, Jokowi mengganti beberapa menteri yang terjerat dugaan korupsi dari Komisi Pemberantasan Korupsi.

Baca juga: Siapa Abdullah Hehamahua? Sebut TP3 6 Laskar FPI Temui Jokowi seperti Musa Datang kepada Firaun

Baca juga: Abdullah Hehamahua Samakan Jokowi dengan Firaun, DS: Firaun itu Gak Menang Pilpres Lewat Pemilu

Beberapa tokoh masyarakat dan politik disebut-sebut akan mengganti menteri di bawah pemerintah Joko Widodo - Maruf Amin.

Kini, isu Resuffle Kabinet semakin terang setelah pertemuan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Himpunan mahasiswa pascasarjana indonesia (HMPI) menyampaikan pendapatnya untuk sosok menteri baru.

Ketum HMPI, Andi Fajar Asti menganggap reshuffle kabinet adalah pendidikan itu memang sudah jelas memiliki tingkatan dari pendidikan usia dini sampai Pendidikan tinggi.

“Jadi sangat mengherankan jika Jokowi memisahkan ruh pendidikan sekolah dengan pendidikan tinggi. Kurikulum itu harus berkelanjutan, bukan malah memidahkan badan dengan kepala,” kata Dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) ini ke Tribun, Kamis (15/4/2021).

Namun demikian, lanjut Fajar Asti, merger kementerian kemendikbud dan pendidikan tinggi harus berbarengan dengan reshuffle "nahkoda menteri".

"Nadiem Makarim harus legowo melepas jabatan menteri karena kewalahan mengelola pendidikan dan Jokowi harus memaksa muhammadiyah menghibahkan kader terbaiknya," katanya

HMPI merekomendasikan sekretaris umum PP Muhammadiyah, Dr Abdul Muti yang sebelumnya menolak jadi wakil mendikbud sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan periode 2021 - 2024 untuk memperpaiki kembali sistem pengelolaan pendidikan yang lebih berkemajuan.

Pendidikan kita sama sekali jalan di tempat karena sosok nadiem makarim tidak memiliki visi besar dan bahkan mengalami penurunan kualitas.

Berdasarkan sumber Global Talent Competitiveness Index (GTCI), Di ASEAN, Singapura menempati peringkat pertama dengan skor 77,27.

Peringkat berikutnya disusul oleh Malaysia (58,62), Brunei Darussalam (49,91), dan Filipina (40,94).

Sementara itu, Indonesia ada di posisi ke enam dengan skor sebesar 38,61.

"Mari selamatkan Ruh Pendidikan Indonesia melalui merger dan Reshuffle Menteri Nadiem Makarim,” katanya.(*)

Baca juga: Tiga Faktor di Reshufflenya Kabinet Jokowi-Maruf, Kapan? Ali Ngabalin: Dalam Pekan Ini

Baca juga: Nadiem Makarim Cocok Diganti Bambang Brodjonegoro, Reshuffle Menteri Jokowi Pekan Ini?

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved