Abdullah Hehamahua Samakan Jokowi dengan Firaun, DS: Firaun itu Gak Menang Pilpres Lewat Pemilu
Abdullah Hehamahua mengatakan kedatangannya bertemu Presiden Jokowi seperti Musa datang ke Firaun. Denny Siregar langsung berkomentar.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pegiat media sosial Denny Siregar mengomentari pernyataan Ketua TP3 Laskar FPI Abdullah Hehamahua soal kunjungannya ke istana, 9 Maret 2021.
Diketahui, Abdullah Hehamahua mengatakan kedatangannya bertemu Presiden Jokowi seperti Musa datang ke Firaun.
Hal tersebut diungkap Abdullah Hehamahua dalam video YouTube USTADZ DEMOKRASI berjudul Penembakan FPI dan Habib Rizieq Balas Dendam 9 Naga Kekalahan Ahok?, 13 April 2021.
"Kami sepakat bahwa kita (TP3) datang, seperti Musa datang kepada Firaun," kata Abdullah Hehamahua, seperti dilansir Tribun-timur.com dari video tersebut.
"Tidak berarti Jokowi itu Firaun, tetapi kita menempatkan posisi dia adalah penguasa, seperti ketika Firaun jadi penguasa. Dan kami ini seperti Musa yang memperjuangkan kepentingan rakyat, kepentingan bangsa, dan menegakkan keadilan," ujarnya.
Denny Siregar pun berkomentar melalui cuitan di akun Twitter @Dennysiregar7.
Denny Siregar mengatakan Firaun tudak menang Pilpres lewat pemilu.
Ia justru menyebut yang mirip Firaun itu Abdullah Hehamahua.
"Firaun itu gak menang pilpres lewat pemilu. Yang mirip Firaun itu yang suka jualan mayat supaya bisa berkuasa.
Kayak anda, Abdullah Hehamahua..," tulis Denny Siregar, Rabu (14/4/2021) pukul 8.45 malam.
Kedatangan TP3 Laskar FPI di Istana
Diberitakan sebelumnya, Abdullah Hehamahua datang bersama Amien Rais, Marwan Batubara, dan Kiai Muhyiddin .
Dilansir Tribun-timur.com dari Tribunnews.com, Amien Rais dan rombongan meminta Presiden menyelesaikan kasus tewasnya enam laskar Rizieq Shihab di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek pada 7 Desember 2020 lalu, sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku.
"Pertama penegakkan hukum harus sesuai dengan ketentuan hukum, sesuai dengan perintah Tuhan bahwa hukum itu adil." kata Mahfud.
Amien dan rombongan juga menyampaikan kepada Presiden mengenai ancaman neraka jahanam bagi mereka yang membunuh sesama mukmin tanpa hak.