Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Hina Wali Kota Makassar di Grup WA, Lurah Pandang Diberhentikan

Danny Pomanto mengatakan apa yang dilakukan Nawir menunjukkan perlunya penataan ulang atau resetting di lingkup Pemkot Makassar.

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM/ANDI MUHAMMAD IKHSAN WR
Walikota Makassar, Danny Pomanto 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, memberhentikan Lurah Pandang, Muhammad Nawir dari jabatannya.

Pencopotan ini dilakukan usai Nawir diperiksa oleh Badai Kepegawaian Daerah (BKD) Makassar.

"Dibebaskan dari jabatannya, antara lain itu ada percakapan grup WhatsApp kelurahan ada kalimat tidak patut, bohong kepada wali kota, itu tidak bagus. Tidak patut seperti apapun tidak boleh tidak," ujar Plt Sekretaris BKD Kota Makassar Munandar, Rabu (14/4/2021).

Bahkan kata Munandar, Nawir juga telah mengakui perbuatannya saat diperiksa.

Sehingga pihaknya akan mengajukan penggantian jabatan Lurah Pandang tersebut.

"Dia diperiksa, dan terbukti dia bersalah, dia mengakui perbuatannya, penggantinya sedang dicari, bisa hari ini bisa besok nanti diajukan, dilihat lagi," jelasnya.

Sementara itu, Danny Pomanto mengatakan apa yang dilakukan Nawir menunjukkan perlunya penataan ulang atau resetting di lingkup Pemkot Makassar. 

Ia menilai pemerintahan harus segera ditata ulang agar jajaran mendukung programnya.

"Jadi inilah bentuk bobroknya pemerintahan harus di-resetting. Bisa dibayangkan bawahannya wali kota, lurah bilang wali kotanya kayak begitu di media sosial, dan dia mengakui," ujar Danny

Bahkan Danny memastikan ada konsekuensi hukum yang akan didapatkan oleh Nawir karena telah melakukan penghinaan.

"Saya tidak biarkan, dan pencopoton termasuk penghinaan dan ini bisa masuk konsekuensi hukum, dan ini sedang pertimbangkan konsekuensi hukumnya," katanya

Saat dimintai keterangannya, Nawir mengaku kritik yang dinilai menghina itu, hanya sebagai bentuk penyampaian aspirasi kepada RT/RW.

Ia menilai, bahwa statusnya tersebut bukanlah untuk niat menghina.

"Itu lah keputusan pimpinan yang terbaik untuk saya, saya tetap memberikan dukungan penuh untuk program kebijakannya Pak Wali mengenai Makassar Recover. Itu cuma kesalahpahaman saja, saya hanya menyampaikan aspirasinya RT-RW," kata Nawir.

"Tidak ada maksud untuk menghina Pak Wali karena beliau pimpinan saya, saya cuman menyampaikan aspirasinya RT/RW yang mau dinon aktifkan," lanjutnya.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved