Kudeta Gus Ami
Hengky Yasin Nilai Isu MLB PKB atau Kudeta Gus Ami Biasa Saja, Ketua PKB Palopo dan Wajo No Comment
Hengky Yasin menambahkan, kepemimpinan Abd Muhaimin Iskandar memiliki legitimasi kuat.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Abdul Azis Alimuddin
Ia juga mengaku merasa dizalimi oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Sebab, seharusnya ia masih mengemban jabatan hingga 2022.
“Tetapi karena kezaliman pak Muhaimin yang mengubah AD/ART pada saat muktamar di Bali di dalamnya sudah tidak demokrasi,” kata Mappatunru, Senin (12/4) lalu.
AD/ART PKB Diubah
Mappatunru menambahkan, Cak Imin seakan ketakukan dilengserkan dari kursi ketua umum, sehingga AD/ART partai diubah.
Satu di antaranya DPP sembarangan menunjuk pengurus DPC.
Padahal, seharusnya penjaringan nama DPW harus melalui DPC.
“Berdasarkan AD/ART lama Ketua DPW dipilih oleh Ketua DPC. Ketua DPC dipilih oleh Ketua PAC. Tetapi di dalam perzaliman Muhaimin, mengobrak-abrik AD/ART,” katanya.
“Pemilihan ketua wilayah harus diusulkan oleh masing-masing ketua DPC, lalu dikirim ke DPP, DPP yang menentukan ini ketua,” ujar menambahkan.
Pada realitasnya kata Mappanturu, tidak sesuai AD/ART.
Ketua DPW tidak pernah diusulkan oleh DPC, justru langsung ditetapkan oleh DPP.
Karenanya, demokrasi di PKB sesuai keinginan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mulai luntur.
“Sangat kelihatan keinginan PKB saat didirikan oleh Gus Dur sudah hilang. Tidak ada lagi pengkaderan."
Tidak ada lagi pemilihan ketua berdasarkan aspirasi dari bawah tapi semua ditentukan DPP,” katanya.
Hal ini, menurut Mappanturu yang membuat sekira seratusan DPC ingin diselenggarakan MLB.
