Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini Tribun Timur

Waktu Imsak Muhammadiyah Lebih Lambat 8 Menit dari Jadwal Imsakiyah Pemerintah,Dikaji Sejak 11 Tahun

ISRN menyimpulkan dari 750 data Subuh (terbit fajar) berbagai daerah di dunia memiliki beragam data ketinggian awal waktu subuh.

Editor: AS Kambie
dok.tribun
Andi Muhammad Ilham, Sekum PW Pemuda Muhammadiyah Sulsel 2010-2014 

Dalam pembahasan titik ketinggian matahari di bawah ufuk saat waktu fajar tersebut kemudian menyimpulkan bahwa ketinggian matahari awal waktu Subuh minus 18 derajat (di bawah ufuk).  

Hasil penelitan ini kemudan menjadi koreksi pada jadwal yang selama ini telah dipakai berpatokan pada minus 20 derajat, korelasinya adalah waktu Subuh yang selama ini dipakai terlalu kepagian sekitar 8 menit.

Nah, pelaksanaan Ramadan 1442 H tahun ini akan memunculkan perbedaan selisih selama 8 menit jadwal imsakiah yang beredar. Sehingga ada yang masih dapat menyempurnakan salat witirnya, ada yang masih bisa menikmati sahurnya, sementara sebagian jamaah sudah bersiap-siap menggelar sholat Subuhnya.

Dibutuhkan kedewasaan menyikapi kondisi tersebut. Implementasi puasa kita akan mengalami fase uji kematangan pada kondisi perbedaan waktu imsak dan subuh nantinya.

Puasa dan salat yang akan melahirkan jiwa muttaqin dengan semangat pengendalian diri dan saling memahami pada landasan ijtihad masing-masing.

Titik mediasi untuk mengawal kebersamaan jamaah subuh di masjid dan mushollah nantinya, adalah interval waktu adzan dan iqomah.

Panitia dan pengurus masjid agar tebuka untuk memberi ruang, dengan rentang  waktu sekitar 15 menit, sehingga setiap jamaah diharapkan dapat bersama-sama melaksanakan salat subuh berjamaah.

Bagi yang masih berpatokan pada jadwal lama dapat sunnat tahyatul masjid dan sholat sunnat sebelum subuh berjamaah. Sementara yang mengikuti ijtihad PP Muhammadiyah bila waktu mendesak disbanding lainnya, dapat mengumpulkan tahyatul masjidnya bersamaan sholat sunnatnya.

Perbedaan 8 menit menghadirkan perbedaan imsak dan waktu subuh ini, dapat disatukan oleh interval sholat sunnat sebelum subuh tersebut, sehingga semuanya tetap dalam satu barisan jamaah. Wallahu a’lam.(*)

Marhaban Yaa Ramadan.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved