Tribun Jeneponto
Didemo Sapma PP, Kadis Kelautan Jeneponto Adu Mulut dengan Mahasiswa
Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Jeneponto menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Jeneponto.
Penulis: Muh Rakib | Editor: Sudirman

TRIBUN-TIMUR COM, JENEPONTO - Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Jeneponto menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Jeneponto.
Aksi unjuk rasa mendapatkan pengawalan ketat dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Dalam aksinya, Sapma meminta kepada Bupati Jeneponto agar mengevaluasi validasi data kelompok nelayan dan budidaya.
Selain itu, ia juga mendesak pihak Dinas Kelautan dan Perikanan melakukan transparansi terkait validasi data kelompok nelayan pemegang kartu KUSUKA.
Kelompok penerima bantuan yang ada pada regulasi harus didasari dengan kartu KUSUKA.
Hal ini disampaikan langsung ketua SAPMA Jeneponto, Hasan Walinono, Senin (12/4/2021).
"Tetapi yang terjadi dilapangan adalah dimana sudah terbentuk beberapa kelompok itu kemudian tidak didasari KTP adalah nelayan," ujarnya.
Menurutnya, pihak dinas kelautan dan perikanan tidak sesuai mekanisme penyaluran bantuan.
"Saya meminta penyaluran bantuan yang ada dilingkup dinas kelautan dan perikanan sesuaikan dengan regulasi yang berlaku," ungkapnya.
Sementara Kadis Kelautan dan Perikanan, Arfan mengatakan, bahwa data yang akan dibuatkan kelompok harus disingkronkan dengan data di dinas tekait.
"Di KTP itu harus tertera dia nelayan dan harus terintegrasi terhadap bantuan-bantuan pemerintah baik dari dinas kelautan maupun dari dinas sosial jadi ada pemerataan," bebernya.
Ia juga meminta untuk memunculkan kelompok-kelompok nelayan yang ingin divalidasi datanya.
Dari pantauan tribun Jeneponto, Ketua SAPMA PP dan Kadis Kelautan dan Perikanan sempat bersitegang.
Bahkan keduanya sempat saling tunjuk dan adu mulut.
Namun aksi adu mulut tidak berlangsung lama karena berhasil diredam pihak kepolisian.
Laporan Kontributor Tribun Jeneponto, Rakib.