Data LSKP, Kekerasan Perempuan dan Anak Capai 1.996 Kasus di Sulsel Sepanjang 2020

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) mengungkapkan angka kekerasan dan anak mencapai 1.996 kasus selama tahun 2020 di Sulawesi Selatan.

"Sampai hari ini angka kekerasan terhadap perempuan dan anak masih saja meningkat memasuki 2020 sudah terdapat 1.996 kasus," kata Koordinator Program Women Leader LSKP, Alfiana kepada Tribun Timur, 

Belum lagi, kata Alfiana, terjadi berberapa kasus terkait ibu dan bayi yang dikandungnya dengan jaminan kesehatan di rumah sakit. 

Tidak hanya itu, Alfiana mengatakan masih ada beberapa ruang-ruang publik yang masih tidak ramah terhadap ibu hamil dan menyusui di Sulsel.

Oleh karena itu, LSKP meminta pemerintah harus melakukan upaya meningkat regulasi yang pro terhadap gender dan tersedianya ruang-ruang publik yang pro terhadap kesetaraan gender.

Sejauh ini, Alfiana melihat jajaran Pemprov Sulsel telah melakukan upaya dalam mendukung pelayanan dan penyediaan fasilitas Pro Gender.

Hal ini dapat dilihat dari penerapan UU Perlindungan Anak dan Perempuan. 

Pada 2018 yang lalu SULSEL berhasil mendapatkan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) memberikan bukti bahwa harusnya ada komitmen dari pemerintah. 

Atas dasar hal tersebut, Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) akan menggelar diskusi luring Women Talk atau perempuan berbicara pada Minggu (11/4/2021).

Diskusi itu akan digelar pukul 15:45 WITA hingga pukul 18:00 Wita.

LSKP ikut menggandeng Kaukus Perempuan Parlemen Sulsel, Kaukus Perempuan Politik Sulsel dan didukung Women Democracy Network dan International Republican Institute.

Diskusi luring itu membahas tema Perempuan, Politik, dan Kebijakan Pro Gender.

Diskusi itu menghadirkan sejumlah pembicara. 

Seperti Rismawati Ketua Kaukus Perempuan Parlemen Sulsel.

Kedua drg Andi Rachmatika Dewi Ketua Kaukus Perempuan Politik Sulsel.