UMI
PSPPI FTI UMI Sumpah 201 Insinyur dan Berikan Pin Emas Kepada 8 Tokoh
Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) FTI UMI Makassar, menyelenggaran pengambilan sumpah kepada 201 orang Insinyur
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) FTI UMI Makassar, menyelenggaran pengambilan sumpah kepada 201 orang Insinyur.
Kegiatan ini digelar secara luring terbatas, yang berpusat di Hotel Myko, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, Kamis (8/4/2021).
Dekan FTI UMI, Dr Ir Zakir Sabara mengucapkan rasa syukurnya, sebab 201 insinyur yang diambil sumpahnya tersebut, merupakan angkatan kesembilan.
"Saya mengucapkan rasa syukur hari ini, karena sejak 2017, sudah menjadi angkatan kesembilan. Dan Alhamdulillah, mulai 2017 sampai hari ini, FTI UMI telah melahirkan 1200 insinyur dari program profesi ini," ujarnya.
Lanjutnya, Program Profesi Insinyur ini baru dimulai tahun 2017, dan FTI UMI menjadi yang pertama melahirkan insinyur.
"Kembali saya menyampaikan kepada kalian, bahwa program profesi insinyur baru ada 2017, dan FTI UMI adalah PSPPI pertama yang melahirkan insinyur sejak 2017 yang lalu," jelasnya.
Zakir Sabara menegaskan, jika lulusan PSPPI akan berkontribusi terhadap kemajuan Indonesia.
"Insya Allah lulusan PSPPI siap merkontrubusi untuk membanggakan indonesia, baik di kanca nasional, regional maupun secara global," katanya.
Disela kegiatan ini, Dekan FTI UMI juga melakukan penyematan pin emas kepada 8 tokoh yang dianggap berkonribusi.
"Setiap melakukan penyumpahan, saya tak pernah melupakan dan selalu melihat tokoh-tokoh yang berkontribusi dalam pengembangan keinsyinyuran," katanya
Lanjutnya, baik dalam pengembangan PSPPI FTI UMI, pengembangan keinsinyuran di kawasan timur Indonesia, maupun tokoh-tokoh yang turun berperan serta dalam pengembangan keinsinyuran di Indonesia.
"Jadi izinkan kami menyematkan pin emas kepada mereka yang ikut berkontribusi dalam melahirkan insinyur yang berkompeten," jelasnya
Kedelapan tokoh tersebut, yaitu;
1. Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof Ir Nizam M Sc PhD DIC IPM ASEAN Eng,
2. Rektor UMI Makassar, Prof Dr Basri Modding SE MSi
3. Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, Dr Ir Danis Hidayat Sumadilaga, M EngSc IPU
4. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas
5. Direktur Utama PT Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi BBA MPA
6. Ketua Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia, Ir Bambang Goeritno MPA MSc IPU
7. Ketua Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia, Ir Ricky Hikmawan Wargakusuma MH IPM
8. Ketua Persatuan Insinyur Indonesia atau PII Cabang Makassar, Dr Eng Ir Muhammad Rusman MT IPM ASEAN Eng.
Sementara itu, Rektor UMI, Prof Basri Modding mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi kewajiban bagi para insinyur.
Pertama, berbudi luhur, berkompeten, dan profesional.
"Berbudi luhur, kalau saya memaknai yaitu berhati mulia, atau intinya berakhlakul karimah," jelasnya
Yaitu, harus memiliki karakter moral, harus menanamkan nilai nilai kekmanan, dan rendah hati.
"Kedua karakter kinerja, yaitu seorang insyinur harus bekerja keras, ulet dan tidak pantang menyerah," katanya
Kata Prof Basri Modding, oleh karena itu, tidak ada lagi yang menyandang profesi insinyur rajin ibadah tapi malas bekerja atau sebaliknya.
Kedua, jelas Rektor UMI, harus berkompeten, paling tidak ada empat kompetisi yang dimiliki, kemampuan berfikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.
"Saya kira inilah yang harus dimiliki profesi insinyur yang kompeten. Seorang insinyuer harus inovatif, harus mempau menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada," ujarnya
"Serta harus dinamis, beradaptasi, dan kolaboratif," tutupnya.
Acara ini juga dirangkaikan dengan pendatanganan MoU antara Universitas Muslim Indonesia, dengan Universitas Sultan Agung Tirtayasa Banten.
Laporan tribuntimur.com, M Ikhsan