Rudenim Makassar
6 Warga Afganistan, Somalia dan Myanmar Terjaring Operasi Rudenim Makassar, Kedapatan Lakukan Ini?
Lokasi operasi dibagi di tiga titik, masing-masing sekitaran Jl AP Petta Rani, Jl Perintis Kemerdekaan dan Jl Daeng Tata. Ada enam orang terjaring
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Arif Fuddin Usman
Rasia Pengungsi yang Bekerja
Sementara itu, beberapa waktu lalu lima orang pengungsi dari luar negeri diamankan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim Makassar) pada Jumat (9/10/2020).
Kelima orang pengungsi tersebut diamankan pihak Keimigrasian karena kedapatan bekerja.
• Permudah Deportasi, Rudenim Makassar Pindahkan Eks Narapidana Asal Papua Nugini ke Rudenim Jayapura
Dalam rilis Rudenim Makassar, mereka adalah empat warga negara Afganistan dan satu orang warga negara Iran.
"Untuk warga negara Afganistan dua orang kedapatan menjual bakso di Tamalanrea," jelas Karudenim Makassar Togol Situmorang.
"Satu orang menjual Coto juga di Tamalanrea, dan satu orang bekerja di Bengkel," lanjutnya.

"Sementara untuk satu orang warga negara Iran menjual Jus Jeruk di pinggir Jl Hertasning.
Togol menambahkan, bahwa para pencari suaka tersebut dilarang untuk bekerja dalam hal ini menjual.
Hal itu setelah mereka dinyatakan sebagai pengungsi dan memiliki kartu United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
• Demi Service Excellent & Communication Skill, Rudenim Makassar Undang Bank Mandiri Latih Pegawai
• Diawasi Rudenim Makassar, 7 Pengungsi Afganistan, Pakistan, Myanmar Pindah Akomodasi, Ini Alasannya?
Mereka juga telah menandatangani surat pernyataan yang salah satu poinnya pengungsi dilarang bekerja untuk mendapatkan upah.
"Hal itu sesuai Peraturan Dirjen Imigrasi No IMI-1489.UM.08.05 Tanggal 17 September 2010 tentang Penanganan Immigran Illegal," jelas Togol.
"Oleh karena itu, selama pengungsi berada di Indonesia, meraka tidak diperbolehkan untuk bekerja," lanjut.
Karena keberadaannya di Indonesia adalah menunggu untuk pemukiman kembali atau resettlement ke negara penerima suaka.
Atau memutuskan pulang kembali ke negaranya secara sukarela apabila negaranya telah aman.
Menindaklanjuti kelima orang pengungsi tersebut, Togol Situmorang telah memerintahkan staf untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.