Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PDIP Usul Nama Ridwan Wittiri Wagub Sulsel Dampingi Andi Sudi, PKS Malu-malu, Kahfi Tanggapi Santai

Utamanya ketua-ketua parpol pendukung pasangan Prof Andalan (Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman) pada Pilgub Sulsel 2018.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM/ABDUL AZIS
Ketua DPD PDIP Sulsel Ridwan Andi Wittiri 

Hanya saja Amri masih enggan menyampaikan ke publik siapa saja nama-nama disiapkan PKS.

"Kami tinggal menunggu arahan dari DPP untuk berproses, tapi yang utama adalah PKS fokus mengikuti proses hukum Pak Nurdin Abdullah yang sedang berjalan," ujarnya.

Sementara Ketua PAN Sulsel Ashabul Kahfi mengaku ingin fokus menjalankan tugas sebagai wakil rakyat di Senayan.

Kahfi mengaku lebih fokus mengurusi pendemi Covid-19 yang melanda negeri dibandingkan membahas pengisian nama calon Wakil Gubernur Sulsel.

"Posisi wakil gubernur masih lama dek, saya masih fokus di Senayan," kata Kahfi.

Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyid
Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyid (PKS Sulsel)

Sementara Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Andi Luhur Priyanto menilai nama Ashabul Kahfi, Usman Lonta, Irfan AB maupun Andi Yusran Paris dari PAN layak diusul sebagai calon wakil.

Dari PDI Perjuangan Sulsel kata Luhur ada nama Ridwan Andi Wittiri, Rudy Pieter Goni, Andi Ansyari Mangkona dan dari PKS Sulsel ada nama Ketua DPW PKS Sulsel Muh Amri Arsyid dan anggota DPRD Sulsel Sri Rahmi.

Ia menilai ketua-ketua partai punya previlege atau keistimewaan paling pertama untuk mengakses peluang politik tersebut.

"Tapi bisa juga mereka memberi kesempatan kepada kader atau figur lain. Figur yang lahir dari konsensus internal dan bersyarat bisa mengamankan dukungan di DPRD Sulsel," ujarnya.

Pengamat Politik Unismuh Makassar Andi Luhur Priyanto
Pengamat Politik Unismuh Makassar Andi Luhur Priyanto (Ist)

Meski demikian, Luhur menilai soal siapa kader atau tokoh dari partai apa yang potensial mengisi jabatan Wagub, tergantung konsensus di partai koalisi.

"Fatsoen politiknya adalah pemilihan figur cawagub tetap mempertahankan formasi dan komposisi partai pendukung gubernur dan wagub," ujar Luhur.(*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved