Tribun Bantaeng
Hendak Tangkap Pencuri Motor, Polisi di Bantaeng Ditebas Parang Ayah Pelaku, Begini Ceritanya!
Seorang personel Polres Bantaeng mengalami luka tebasan parang saat melakukan operasi penangkapan pelaku Pencurian Sepeda Motor (Curanmor).
Penulis: Achmad Nasution | Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, BANTAENG - Seorang polisi di Bantaeng ditebas ayah pelaku curanmor.
Ceritanya begini, seorang personel Polres Bantaeng mengalami luka tebasan parang saat melakukan operasi penangkapan pelaku Pencurian Sepeda Motor ( Curanmor ).
Operasi itu dilakukan di Kampung Sinea Desa Bonto Tallasa, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng, Rabu (31/4/221).
Hari itu, Unit Resmob ingin mengamankan seorang pelaku curanmor berinisial LA.
Paur Humas Polres Bantaeng, Aiptu Syamsuddin Latif mengatakan, Unit Resmob bersama dengan Unit Pidum Sat Reskrim Polres Bantaeng yang diturunkan saat operasi menarget pelaku Curanmor yakni, LA.
"Pada hari Rabu tanggal 31 Maret 2021 sekitar pukul 19:30 Wita telah dilakukan penangkapan terhadap terduga pelaku curanmor atas nama LA," kata Latif kepada TribunBantaeng.com, Jumat, (2/4/2021).
Dijelaskan, saat itu personel yang bertugas di lapangan membagi tugas atau pembagian body system dengan pertimbangan malam hari.
Sehingga, beberapa personel berada di atas rumah panggung dan sebagian berada di bawah kolong rumah.
Kemudian, personel yang berada di atas rumah panggung melakukan penangkapan terhadap LA.
Tak disangka, seorang pria bernama, Maudu yang diketahui sebagai ayah dari LA datang membawa parang kemudian menyerang salah satu personel.
"Maudu tiba-tiba muncul dan membawa senjata tajam jenis parang panjang dan langsung menyerang dengan cara menebas arah leher petugas," ujarnya.
Personel yang serang, sontak menangkis dengan menggunakan bagian tubuh lengan kirinya.
Alhasil, bagian tubuh lengan kirinya mengalami luka tebasan yang mengakibatkan luka dan patah.
"Ditangkis menggunakan lengan atas sebelah kiri yang mengakibatkan luka terbuka dan tulang patah," jelasnya.
Personel lain yang melihat penyerangan itu, langsung melakukan tindakan tegas dan terukur dengan satu kali tembakan ke bagian dada kiri Maudu.
Setelah mendapatkan satu kali tembakan, Maudu tak bisa lagi berkutik dan akhirnya meninggal di tempat.
"Petugas yang posisinya berada di serambi rumah melihat ada petugas yg diserang melakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan pelaku meninggal Dunia di TKP," tuturnya.
Selanjutnya, personel yang diserang dan pelaku pembacokan, Maudu dibawa ke RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng.
Dan saat Maudu berada di RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng tercium aroma minuman keras sehingga disinyalir sedang berada pengaruh minuman keras.
"Dibawa menuju RSUD Prof. Anwar Makkatutu Bantaeng untuk mendapatkan penangananan secara medis, pelaku penyerangan terhadap petugas disinyalir dibawah pengaruh minuman keras karena pada waktu dibawa ke rumah sakit tercium aroma minuman keras yang menyengat," tambahnya.(*)
Laporan wartawan TribunBantaeng.com, Achmad Nasution