Andi Sudirman Sulaiman
PKS-Nasdem Sama-sama Ajak Andi Sudirman Sulaiman Bergabung, Ashabul Kahfi: Pintu Kami Selalu Terbuka
Pada Pilgub Sulsel 2018 lalu, PAN, PDI Perjuangan, dan PKS adalah partai pengusung pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan).
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebulan menjabat pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman mulai jadi rebutan partai politik.
Andi Sudirman Sulaiman ditunjuk oleh Kemendagri menjadi Plt Gubernur Sulsel setelah Prof Nurdin Abdullah ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kini, pria kelahiran Bone 25 September 1983 itu mendapatkan sejumlah tawaran bergabung jadi kader partai politik.
Tawaran itu datang dari Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menanggapi hal itu, Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Sulsel sarankan Andi Sudi menentukan pilihan politik.
Pada Pilgub Sulsel 2018 lalu, PAN, PDI Perjuangan, dan PKS adalah partai pengusung pasangan Nurdin Abdullah- Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan).
Ketua PAN Sulsel Ashbabul Kahfi mengatakan tawaran sejumlah partai politik kepada Andi Sudi hal wajar dalam politik.

“Sebagai sosok pemimpin muda, tentu Pak Andi Sudirman Sulaiman akan dilirik banyak partai politik, jadi itu hal wajar dalam politik,” kata Kahfi, Rabu (31/3/2021).
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu mengatakan PAN tidak ingin mengintervensi hak politik Andi Sudirman Sulaiman.
PAN juga tidak ingin mencampuri strategi dan manuver politik parpol lain.
“PAN adalah partai terbuka. Siapa saja anak bangsa yang ingin berbuat untuk memajukan daerah, tentu kami sangat terbuka.”
“Termasuk jika Pak Andi Sudirman tertarik bergabung dengan PAN,” kata Kahfi.
Namun, anggota DPR RI itu mengatakan bagi PAN semua mengalir saja.
Menurutnya, tidak ada strategi khusus menggaet tokoh yang dilakukan PAN.
Partai berlambang matahari terbit itu mengaku selalu percaya pada kaderisasi partai terstruktur dan sistematis.