Bom di Gereja Makassar
Polisi: Jenazah Pelaku Menempel di Motor, yang Perempuan Tubuhnya Hancur
Polisi telah melakukan identifikasi terhadap pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar
KWI Bersikap
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (HAK - KWI) mengelurkan penyataan sikap dan himbauan terkait aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Setidaknya ada 7 poin penyataan sikap dan himbauan kepada masyarakat terkait insiden yang menewaskan 2 orang tersebut.
Berikut isi pernyataan sikap HAK KWI yang diterima Tribun:
1. Keprihatinan, doa, dan duka cita mendalam atas peristiwa yang mencederai rasa kemanusiaan seluruh bangsa yang telah mengakibatkan adanya korban luka-luka.
2. Peristiwa bom bunuh diri tersebut bukan hanya menjadi keprihatinan umat Katolik semata, melainkan keprihatinan seluruh bangsa dan Negara Indonesia.
3. Kecaman keras atas tindakan bom bunuh diriyang merendahkan martabat manusia, menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan, dan menambah daftar panjang tindakan terorisme di bumi nusantara yang kita cintai.
4. Imbauan kepada seluruh umat Katolik dan seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.
5. Seruan kepada seluruh umat dan masyarakat untuk tidak takut dan resah, namun tetap waspada.
6. Imbauan agar tidak ada di antara kita yang memposting gambar atau video tentang peristiwa ini yang justru dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
7. Kepercayaan penuh bahwa Pemerintah,TNI,dan Polri,mampu mengusut tuntas kasus ini dan dapat menciptakan suasana aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di Makassar.(*)