Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Sulsel

Kabar Baik, Sudah Tak Ada Pasien Covid-19 di ICU Rumah Sakit di Sulsel

Data terbaru, Senin (22/3/2021) beberapa ruang ICU di rumah sakit di Sulsel tak lagi dihuni pasien Covid-19.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/M FADLY
Dirut RSUP Wahidin Sudirohusodo Prof Abdul Kadir (kanan) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kabar baik diinformasikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sulawesi Selatan.

Data terbaru, Senin (22/3/2021),  ruang ICU di beberapa rumah sakit di Sulsel tak lagi dihuni pasien Covid-19.

Di RS Unhas Jl Perintis Kemerdekaan Makassar misalnya, untuk tempat tidur (TT) Isolasi diisi 5 TT dari kapasitas 67 TT. Sementara TT ICU yang hanya 1 TT tidak diisi.

Begitu juga di RSKD Dadi Jl Lanto Dg Pasewang, TT Isolasi terisi 12 TT dari kapasitas 120 TT. Sementara TT ICU berkapasitas 10 TT juga tak terisi.

Lalu di RSUD Makassar Jl Perintis Kemerdekaan, TT ICU berkapasitas 12 TT juga tak terisi. Sementara TT Isolasi terisi 5 TT dari 23 TT yang ada.

Sementara di RSUD Sayang Rakyat TT Isolasi Terisi 5 TT dari 90 TT yang ada. Sementara TT ICU terisi 18 TT dari 32 TT yang ada.

Lalu di RSUP Wahidin Sudirohusodo untuk TT Isolasi terisi 66 TT dari kapasitas 274 TT. TT ICU terisi 2 TT dari kapasitas 8 TT.

Dirut RSUP Wahidin Sudirohusodo Prof Abdul Kadir mengatakan, untuk di RSUP Wahidin masih ada beberapa pasien Covid-19 yang dirawat di ICU. Utamanya pasirn yang punya penyakit penyerta.

"Saat ini tetap ada pasien yg dirawat di ruang isolasi dan ICU," katanya via pesan WhatsApp, Rabu (24/3/2021).

Duta Wisata Covid-19 Setop Peserta

Semakin minimnya pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit membuat Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Ni'mal Lahamang tidak lagi menerima pasien Covid-19 di Duta Wisata.

Menurutnya, pasien covid-19 tanpa gejala bisa dibawa ke rumah sakit. Mengingat Tempat Tidur (TT) Isolasi sudah banyak yang lowong.

"Jadi saat ini masih ada sekitar 60-an pasien covid-19 yang berada di dua hotel. Swiss-Belhotel dan Grand Imawan," kata Ni'mal.

"Kita sudah setop. Namun Duta Wisata ini masih standby. Artinya, bila terjadi lonjakan pasien covid, lalu okupansi rumah sakit do atas 70 persen. Ini diadakan lagi," jelasnya.

Seperti diketahui, per bulannya, biaya yang dikeluarkan untuk duta wisata covid-19 sekitar Rp 10 miliar.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved