Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jokowi ke Sulsel

Siapa Anthony Salim Taipan Indonesia yang Bangun Tol Layang Petta Rani Makassar? Kerajaan Bisnis

Siapa Anthony Salim orang kaya di Indonesia yang bangun Jalan Tol Layang Petta Rani Makassar? Kerajaan bisnis.

Editor: Edi Sumardi
NUSANTARA INFRASTRUCTURE DAN DOK INDOFOOD
Jalan Tol Layang Petta Rani, di Makassar, Sulsel (kiri) dan pemilik Salim Group, Anthony Salim (kanan). 

Tol layang dengan nilai investasi sebesar Rp 2,316 triliun ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurai kemacetan lalu lintas yang selama ini terjadi di jalan arteri sekitar Kawasan Panakkukang dan Rappocini.

Dengan beroperasinya Tol Layang Petta Rani, diharapkan juga dapat mengurangi waktu tempuh karena pengguna jalan tidak perlu melewati banyak persimpangan di jalan arteri yang sering mengalami kemacetan.

Keberadaan tol layang ini juga didukung oleh adanya Traffic Information System (TIS) yang mengintegrasikan informasi dari CCTV maupun pesan yang tertulis para Variable Message Sign (VMS).

Secara total, masa konstruksi jalan tol layang ini membutuhkan waktu selama 30 bulan dengan melibatkan lebih dari 2000 pekerja lokal.

Dengan kata lain, keberadaan proyek ini juga turut memberikan kontribusi pada penyerapan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Kota Makassar sekaligus memberikan kontribusi dan multi efek dalam perputaran perekonomian di wilayah tersebut.

Selain pembangunan jalan tol layang, PT Makassar Metro Network (MMN) juga telah melaksanakan pekerjaan pengembalian kondisi Jalan Arteri Petta Rani yang terdiri dari pekerjaan pengaspalan, pembersihan drainase, pembangunan pedestrian, pemasangan lampu penerangan, pemasangan rambu, pekerjaan marka dan penyediaan lajur sepeda serta lajur hijau.

Sehingga nantinya kondisi Jalan Andi Pangerang Petta Rani akan lebih ramah bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda.

Jalan Tol Layang Petta Rani ini merupakan perpanjangan dari Jalan Tol Seksi 1 dan 2 serta tidak ada penambahan gerbang tol baru.

Sehingga, transaksi pembayaran tol akan tetap dilakukan di gerbang tol eksisting dengan penyesuaian tarif.

Jalan Tol Layang ini akan menjadi salah satu ikon baru kebanggaan Kota Makassar milik seluruh masyarakatnya yang diharapkan dapat memberikan kemudahan mobilitas, pendistribusian barang dan logistik, sekaligus akan mengoptimalkan fungsi jaringan jalan tol di Kota Makassar yang menghubungkan simpul ekonomi, bandar udara, pelabuhan, kawasan industri dan perkantoran.

Jalan Tol Layang Petta Rani, di Makassar, saat diabadikan dari udara menggunakan kamera drone, Sabtu (15/8/2020).
Jalan Tol Layang Petta Rani, di Makassar, saat diabadikan dari udara menggunakan kamera drone, Sabtu (15/8/2020). (TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA JR)

Sehingga dapat memperkuat peran Kota Makassar sebagai pusat  pertumbuhan maupun pusat pelayanan jasa dan distribusi bagi Wilayah Timur.

Jalan Tol Layang Petta Rani Makassar, akan menghubungkan bagian selatan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa dengan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar New Port, dan Bandara Internasional Sultan Hasanudin.

Pembangunan proyek dimulai dari akhir Jalan Tol  Seksi  2,  tepatnya  di  Persimpangan  Jl Urip Sumoharjo melewati Persimpangan Jl Boulevard Panakkukang, Jl Hertasning dan berakhir sebelum Persimpangan Jl Sultan Alauddin.

Dengan terintegrasinya Jalan Tol Layang Petta Rani dengan jalan tol existing ini, maka seluruh ruas tol Seksi 1 – 3 akan menjadi sistem operasi terbuka dengan total panjang 10,4 km.

Jumlah lajur jalan adalah 2 x 2 dengan lebar masing-masing lajur 3,50 m dan memiliki dua on-off ramp yaitu on-off ramp Boulevard dan on-off ramp Alauddin.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved