Masa Subur
Tanda-tanda Seseorang Wanita Sedang Masa Subur, Proses Kehamilan Jadi Gampang
Masa subur atau ovulasi penting diketahui seseorang yang ingin merencanakan kehamilan.
Kadar hormon progesteron yang tinggi menyebabkan temperatur tubuh Anda mengalami peningkatan.
Jika suhu tubuh naik sekitar 0,4-0,8°C dari suhu biasanya, mungkin tubuh sudah melakukan ovulasi dalam 12 sampai 24 jam terakhir.
Saat itu, suhu tubuh Anda membuat rahim siap melepaskan telur yang sudah matang dan siap dibuahi.
Maka, setelah masa subur berlalu, suhu tubuh akan lebih rendah.
Tanda-tanda atau ciri masa subur ini mungkin tidak akan terlalu efektif jika Anda terbiasa bekerja pada malam hari atau memiliki jam tidur yang tak menentu.
5. Perubahan posisi leher rahim
Serviks atau leher rahim akan mengalami perubahan saat Anda melalui siklus menstruasi.
Perubahan ini menjadi salah satu tanda atau ciri dari masa subur yang Anda alami.
Mengapa? Tepat sebelum terjadinya ovulasi, serviks Anda akan berubah posisi menjadi lebih tinggi.
Hal ini membuat Anda merasa kesulitan untuk menggapainya. Bahkan, saat disentuh, serviks menjadi lebih lembut dan akan sedikit lebih terbuka.
Sebaliknya, saat tidak dalam masa subur, serviks atau leher rahim terletak lebih rendah dan lebih keras apabila disentuh. Di samping itu, serviks akan lebih tertutup.
Apabila belum terbiasa memeriksa serviks, Anda bisa memeriksakan kondisi serviks ke dokter kandungan.
Anda mungkin bisa bertanya kepada dokter bagaimana cara memeriksa kondisi serviks secara mandiri di rumah.
6. Payudara terasa nyeri
Rasa nyeri pada payudara juga bisa menjadi tanda-tanda atau ciri-ciri lain bahwa Anda sedang berada dalam masa subur.
Kondisi ini biasanya disebabkan perubahan hormon yang terjadi saat ovulasi.
Sama dengan ciri lainnya yang bisa menjadi penanda dalam masa subur, kondisi ini tidak bisa menunjukkan secara jelas kapan Anda akan mengalami ovulasi.
7. Sakit ovulasi
Pernahkah Anda mendengar sakit ovulasi atau mittelschmerz? Sakit ini biasanya ditandai dengan rasa sakit yang amat kuat seperti ditusuk pada bagian bawah perut Anda.
Biasanya tanda atau ciri masa subur ini muncul tanpa sebab dan secara tiba-tiba.
Jika rasa sakit itu muncul di tengah siklus, maka itulah yang disebut dengan mittelschmerz atau sakit ovulasi.
Ini adalah salah satu tanda-tanda atau ciri terakhir yang mungkin bisa diidentifikasi saat memasuki waktu subur.
Rasa sakit ovulasi ini bisa saja dialami setiap bulan, tetapi tidak pada semua wanita.
Apa itu ovulasi?
Bisa dikatakan masa subur wanita berhubungan erat dengan ovulasi. Namun, yang membedakan adalah masa subur sudah terjadi 5 hingga 7 hari sebelum ovulasi dimulai.
Melansir dari American Pregnancy, ovulasi adalah proses ketika sel telur yang sudah matang dilepaskan dari ovarium atau indung telur.
Kemudian pelepasan didorong menuju tuba falopi. Pada saat ini, sel telur sudah siap untuk dibuahi.
Setiap bulan akan ada sel telur matang di dalam salah satu ovarium Anda.
Saat sudah matang, sel telur dilepaskan oleh ovarium kemudian masuk tuba falopi dan menunggu sperma.
Waktu subur atau ovulasi merupakan proses alamiah yang akan terjadi pada setiap wanita yang sehat, tanpa ada gangguan kesehatan reproduksi.
Proses ini diatur oleh bagian otak yang disebut dengan hipotalamus. Dalam proses ovulasi terdapat beberapa tahap, yaitu:
1. Periovulatori (tahap folikular)
Fase folikuler adalah ketika hari pertama menstruasi terakhir dan berlanjut sampai fase ovulasi.
Tahapan folikuler bekerja ketika lapisan sel-sel telur mulai dilapisi dengan lendir dan bersiap untuk bergerak keluar menuju rahim.
Pada saat itu, rahim sudah mulai siap untuk menerima telur, sehingga dinding-dinding rahim menebal.
2. Ovulasi
Pada tahap ovulasi di periode subur, terdapat enzim khusus yang dimiliki tubuh yang bertugas untuk membentuk lubang.
Ini memudahkan sel telur bergerak melalui tuba falopi, yaitu saluran yang menghubungkan indung telur ke rahim.
Kemudian, telur yang matang akan masuk ke dalam saluran dan melewatinya hingga mencapai rahim.
Dalam tahap ini, biasanya terjadi pembuahan. Pembuahan terjadi di tuba falopi dan berlangsung sekitar 24 hingga 48 jam.
Ovulasi biasanya terjadi pada 14 hari sebelum siklus menstruasi selanjutnya berlangsung.
Ketika mendekati masa ovulasi, produksi lendir serviks akan meningkat.
Lendir serviks ini juga berperan membantu sperma berenang menuju sistem reproduksi wanita.
3. Postovulatori (tahap luteal)
Jika telur sudah berhasil dibuahi oleh sperma, telur tersebut akan langsung ditanam tubuh di dinding-dinding rahim dengan bantuan hormon LH.
Fase luteal memiliki garis waktu yang tepat dan biasanya berlangsung 12 hingga 16 hari dari hari ovulasi.
Namun, apabila tidak terjadi pembuahan sama sekali ketika telur berada di tuba falopi, dinding rahim yang sudah menebal akan meluruh.
Proses inilah yang menyebabkan terjadinya menstruasi.
Normalnya, siklus haid wanita berlangsung sekitar 28 hingga 32 hari. Awal siklus dapat dihitung dari hari pertama haid.
Sementara itu, tahapan ovulasi sendiri terjadi ketika hari ke 10 hingga 19 dari siklus haid.(*)