Prabowo Subianto
Selain Jenderal Asal Makassar, Prabowo Subianto Juga Memanggil Laksamana Asal Bulukumba Ajudan SBY
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto memanggil jenderal asal Bulukumba sekaligus ajudan SBY, Laksamana Madya (purn), Didit Herdiawan.
TRIBUN-TIMUR.COM- Ternyata Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto selain memanggil Jenderal Asal Makassar.
Mantan Pangkostrad TNI AD ini juga memanggil jenderal asal Bulukumba, Laksamana Madya (purn), Didit Herdiawan.
Bapak Laksdya Didit Herdiawan dari Bulukumba.
Didit pernah jadi ajudan SBY.
Baca juga: Menhan Prabowo Subianto Dikelilingi Jenderal dari Sulsel, Inikah Alasannya?
Baca juga: Ada Apa? Prabowo Subianto Panggil Jenderal Asal Makassar dan Mantan Penjaga Presiden Soeharto
Tak hanya itu, ia juga pernah jadi Panglima Komando Lintas Pangkalan Militer (Pangkolinlamil), Wakil Gubernur Lemhanas, dan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.
Bapaknya adalah perwira Laksda Ashaf.
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono pernah menghadiri pernikahan pasangan Letda Laut Pandu Indramanto dan Hastuti Viana Putri di Gedung Balai Kartini, Jakarta Selatan, tahun 2015 lalu .
Hastuti anak kedua dari Laksdya Didit Herdiawan Ashaf yang kini menjabat sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.
SBY merupakan satu dari sekian banyak tamu penting di acara pernikahan tersebut.
SBY hadir bersama anaknya Mayor Infanteri Agus Harimurti. SBY memberi jabat tangan yang hangat kepada Didit, mantan ajudannya saat menjadi presiden pada rentang waktu 2004 sampai 2009.
Begitu pula perlakuan Agus Harimurti kepada Didit Ashaf.
Selain SBY, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Irjen Dephan Laksmana Agus Suhartono juga tampak di acara tersebut.
Selain pejabat dan sahabat, Didit juga mengundang keluarga dari pihak ayahnya, terutama yang tinggal di Kota Makassar.
Ayah Didit, almarhum Laksdya Ashaf, lahir di Tanete, Bulukumba.
Salah satu sepupu Didit, Sulaikha Hasyim, merupakan ibu dari Brigjen Marinir Lukman Hasyim.

Komponen Cadangan
Juru Bicara Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut Kementerian Pertahanan menargetkan 35 Batalyon Komponen Cadangan dihasilkan sepanjang 2021 ini.
Dari 35 Batalyon itu dipastikan, 25 ribu tentara dari Komponen Cadangan akan membantu Mabes TNI, dengan asumsi setiap Batalyon menghasilkan 400 hingga 500 tentara Komponen Cadangan.
"Komcad targetnya itu 35 batalyon, jadi kita harap tahun ini bisa akselerasi bisa sampai 25 ribu Komcad," kata Dahnil saat menjadi pembicara dalam diskusi yang digelar Universitas Muhammadiyah Malang dan ditayangkan secara daring, Jumat (12/3).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah meneken dalam PP No 3/2021.
PP No 3/2021 berisi tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.
Sebagai kepala pemerintahan, Joko Widodo menyetujui pembentukan Komponen Cadangan dalam jajaran alat negara.
Pihak Kementerian Pertahanan sebagai otoritas pertahanan negara akan melatih dan merekrut 25 ribu orang.
Jumlah ini sekitar 25 batalyon.
Sebagai informasi, batalyon Infanteri atau Yonif merupakan satuan dasar tempur pasukan Infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI) di bawah brigade atau resimen.
Batalion infanteri dapat merupakan bagian taktis dari suatu brigade dan dapat juga berdiri sendiri dengan tugas taktis dan administrasi.
Komandan batalyon (Danyon) biasanya seorang Mayor atau Letnan Kolonel.
Mayor berpangkat 1 bunga melati sementara Letkol berpangkat 2 bunga melati.
Pemakaian istilah batalyon berbeda-beda pada setiap negara.
Sebuah batalyon biasanya adalah bagian dari sebuah resimen, grup, atau brigade, tergantung dari sistem organisasi yang dipakai. (tribun-timur.com/hasim arfah)