Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

5 Gejala Baru Seseorang Terinfeksi Virus Corona, Jangan Disepelekan

Perkembangan virus corona di dunia terus bergerak. Dari hari ke hari, penyebaran virus makin meluas, meski grafiknya menunjukkan penurunan.

Editor: Muh. Irham
Kompas.com
Ilustrasi virus corona 

Biduran dan urtikaria yang muncul secara tiba-tiba pada kulit juga bisa menjadi tanda Covid-19.

Gejala tersebut bisa bertahan selama berminggu-minggu setelah tubuh mencoba infeksi.

Biduran dan urtikaria biasanya ditandai dengan gatal-gatal pada kulit yang bisa terjadi di telapak tangan dan perlahan menyebar ke bagian kulit lainnya.

Dalam banyak kasus, gejala ini juga dapat menyebabkan pembengkakan akut pada bagian sensitif seperti kelopak mata, bibir.

4. Pembekuan darah yang tidak normal

Pembekuan darah adalah peningkatan efek samping yang sering terjadi pada pasien Covid-19. Sebab, virus Corona ternyata bisa menyebar ke seluruh tubuh, menggumpalkan pembuluh darah dan mengganggu aliran darah yang sehat.

Pembekuan darah ini dapat menyerang secara tidak terduga, menyumbat pembuluh darah dan mengganggu fungsi organ vital termasuk jantung, ginjal, dan hati.

5. Sindrom PASC

Paparan Covid-19 juga bisa menyebabkan sindrom PASC. Sindrom ini bisa menyebabkan rasa tidak enak badan pasca sakit dan kekelahan kronis.

Menurut para ahli, sindrom PASC lebih banyak menyerang wanita dan mereka yang berusia lebih tua.

Kapan Pandemi Berakhir?

Kapan pandemi ini akan berakhir? Itulah pertanyaan di benak banyak orang setelah setahun hidup dengan pandemi Covid-19.

Pakar kesehatan masyarakat AS memiliki jawabannya. Namun, sepertinya kita tidak akan menyukainya: Covid-19 tidak akan pernah berakhir.

Menurut para ahli, sekarang tampaknya Covid-19 siap untuk menjadi penyakit endemik, yakni penyakit yang selalu menjadi bagian dari lingkungan kita, apa pun yang kita lakukan.

"Kami telah diberi tahu bahwa virus ini akan hilang. Tetapi virus ini tidak akan hilang," kata Dr. William Schaffner, seorang profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt dan direktur medis dari Yayasan Nasional Untuk Penyakit Menular, kepada CBS News.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved