Partai Demokrat
Sebut Moeldoko Tak Berkeringat di Demokra, Andi Arief Minta untuk Bertobat
Andi Arief mengatakan hal itu melalui cuitannya di twitter @AndiArief_ID, Kamis (11/3/2021). Ia menyebut, KLB Demokrat dengan julukan Kudeta Keblinger
"Setelah Pileg 2019, AHY dalam perubahan susunan pengurus menjadi waketum partai, Mengisi kekosongan jabatan wakil ketua umum karena mengundurkan diri."
"Susunan pengurus baru itu disetujui juga dengan SK Menteri Kumham."
"Jadi AHY beda lagi dengan Moeldoko yang tak berkeringat di Demokrat," lanjut tulisnya.
Lebih lanjut, ketua Bappilu ini juga menjelaskan prosesi pemilihan SBY menjadi ketua majelis tinggi.
Ia mengatakan, jabatan Majelis Tinggi SBY ini sudah ada sejak 2010, dimana mantan Kader Marzuki Alie ikut mengamanatkan.
"SBY Ketua majelis tinggi, bukan jabatan baru. (amanat yg sudah didapat sejak kongres 2010, 2015 dan kini). "
"Kongres 2010, kongres hasilkan 3 calon Ketum termasuk @marzukialie_MA sudah amanatkan SBY ketua majelis tinggi."
"Jadi bukan 2020, di situ marzuki ali dan Joni alen bohong," ungkap Andi.
Pada Kongres 2010, menghasilkan 3 kader bertarung menjadi Ketum Demokrat.
Andi menyebut, Marzuki Alie ikut mencalonkan diri sebagai Ketum.
"Kongres 2010 di Bandung hasilkan 3 kader bertarung, dapat persetujuan SBY karena posisinya ketua majelis tinggi."
"Marzuki Ali yang saat ditunjuk menjadi ketua DPR berjanji tak akan calonkan ketum, ingkar janjinya sendiri."
"Tetap diizinkan maju karena ada surat dukungan pemilik suara," lanjutnya.
Mendekati kongres partai tahun 2020, SBY mendapat 3 aspirasi dari semua ketua DPD/DPC Demorkat.
Satu diantaranya, mencalonkan AHY menjadi Ketum Demokrat.