Partai Demokrat
Demokrat Minta Darmizal Simpan Tangisannya untuk Hari Pertanggungjawaban Nanti
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan, Darmizal menyampaikan informasi palsu.
TRIBUNTIMUR.COM - Pernyataan mantan petinggi Demokrat Darmizal yang mengaku menyesal tak bisa mencegah kebijakan memberikan setoran uang ke partai, ditanggapi oleh pengurus DPP Partai Demokrat.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan, Darmizal menyampaikan informasi palsu.
Ia pun menyebut bahwa Darmizal harus mempertanggungjawabkan perkataannya.
Dilansir TribunWow.com, Darmizal sebelumnya menuding bahwa DPP Partai Demokrat mewajibkan kepada seluruh pengurus dan kader di daerah untuk memberikan uang setoran.
Sambil menangis, Darmizal mengaku menyesal karena tidak bisa mecegah kebijakan yang disebutnya memalukan itu.
"Saya menyesal, saya bersalah, saya tidak tahu kalau akan lahir rezim diktator ini. Sungguh saya enggak tahu akan ada PO 01 yang memberangkatkan kalian menyetor setiap bulan. Malu saya, saya malu," ujar Darmizal tersedu-sedu.
Melalui Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani dengan tegas memberikan bantahan.
Ia menyebut bahwa apa yang disampaikan oleh Darmizal merupakan sebuah fitnah dan harus mempertanggungjawabkannya.
"Darmizal juga menyajikan informasi palsu yang mengatakan DPP Partai Demokrat setiap bulannya meminta uang atau pungutan kepada pengurus daerah. Ini kebohongan dan fitnah besar," ujar Kamhar, kepada wartawan, Rabu (10/3/2021), dikutip dari Tribunnews.com.
"Darmizal harus mempertanggungjawabkan omongannya. Dia harus menyimpan tangisannya untuk hari pertanggung jawaban nanti," harapnya.
Terkait tangisan dari Darmizal, Kamhar menyebut sebagai sebuah lelucon.
Ia mengaitkan dengan tanggungan dari Darmizal untuk memenuhi janjinya berupa uang puluhan hingga ratusan juta kepada peserta KLB di Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
"Jangan-jangan karena diteror peserta kongres abal-abal, janji Rp 100 juta hanya ngucur Rp 5 juta. Atau ditekan sponsor, karena dana yang direalisasi ke peserta tak sesuai pengajuan," kata Kamhar.
"Ngambil potongan kegedean sehingga peserta ngamuk, tapi sekali lagi ini hanya lelucon di internal Kader Partai Demokrat, setelah kemarin menonton video terstimoni peserta KLB abal-abal dan hari ini menyaksikan Darmizal menangis saat konferensi pers," pungkasnya.
Seruan Ibas