Musda Golkar Makassar
Abdul Wahab Tahir Usulkan Nurhaldin Sekretaris Golkar Makassar Dampingi Appi
Gelaran Musyawarah Daerah X Partai Golkar Kota Makassar telah selesai dengan terpilihnya Munafri Arifuddin
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Gelaran Musyawarah Daerah X Partai Golkar Kota Makassar telah selesai dengan terpilihnya Munafri Arifuddin, Selasa (9/3/2021) siang kemarin.
Appi, sapaan, terpilih secara aklamasi di Hotel Novotel Jl. Chairil Anwar No.28 Kota Makassar.
Selanjutnya mantan calon Wali Kota Makassar itu akan menyusun komposisi pengurus Partai Golkar Makassar.
Empat anggota formatur akan mendampingi Appi. Antara lain Lakama Wiyaka, Juniar Arge, Mallombassi Hamka, dan Muhammad Irianto Ahmad.
Sementara itu Demisioner Sekretaris DPD II Partai Golkar Makassar Abdul Wahab Tahir mengusulkan Andi Nurhaldin Halid menjadi sekretaris mendampingi Appi.
Wahab berpendapat jika Appi dan Haldin berkolaborasi maka partai beringin bisa kembali mengulang kejayaan di Pemilu 2024 Makassar.
"Saya harap Appi dan Haldin menyatu. Appi ketua, Haldin sekretaris, satukan dua kekuatan anak muda ini," katanya.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Makassar itu menilai, Appi punya pengalaman menyerap aspirasi warga Kota Makassar dalam dua kali Pilkada.
Menurutnya, pengalaman dua kali bertarung Pilwali membuat Appi banyak tahu karakter dan kondisi warga Kota Makassar.
Sedangkan Haldin adalah sosok anak muda sekaligus Wakil Ketua DPRD Kota Makassar.
Ia berpendapat usia Haldin yang masih muda cocok menjabat sekretaris mendampingi Appi.
"Kita butuh sosok yang bisa satukan komponen yang ada di Golkar Makassar, dan itu ada pada Appi dan Haldin," ujarnya.
"Golkar Makassar sedang kritis, betuh dibenahi. Kalau dari awal berkompetisi agak berat konsolidasi. Lebih baik musyawarah mufakat, musda jadi momentum awal konsolidasi Golkar Baru," sambungnya.
Wahab mengatakan Partai Golkar Kota Makassar mengalami penurunan elektoral dalam Pemilihan Legislatif terakhir.
Wahab mencontohkan, kursi Golkar Makassar di Pileg 1999 berjumlah 21 kursi, turun jadi 18 kursi di 2004, kemudian 11 kursi di 2009. Turun lagi 8 kursi di 2004, dan turun jadi 5 kursi di 2019.
"Saya secara kesatria mengakui pileg 2019 adalah kegagalan saya sebagai pengurus Golkar Makassar. Makanya sekarang saya berikan kesempatan kepada anak muda," katanya.
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95