Citizen Reporter
IOM - DP3A UPTD PPA Sulsel Dorong Penanganan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Lebih Masif
IOM mengelar pertemuan koordinasi dan berbagi pengalaman, dalam penangan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
Penulis: CitizenReporter | Editor: Suryana Anas
Citizen Reporter, Ruby Sudikio, Aktivis Koalisi stop perkawinan anak Sulsel Melaporkan dari Makassar
MAKASSAR - Memperingati Hari Perempuan Internasional 2021, yang di peringati setiap tanggal 8 Maret, IOM Indonesia melalui Program " Enhancing Multi-Sectodal Covid 19 Response at the National and Sub-National Level in Indonesia" yang didukung oleh ECHO. IOM bersama Dinas P3A Kota Makassar, Polrestabes Kota Makassar, LPA Sulsel, Koalisi Stop Perkawinan Anak Sulsel, dan Dinas P3A UPTD PPA Propinsi Sulsel.
Mengelar pertemuan koordinasi dan berbagi pengalaman, dalam penangan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di masa pandemi Covid 19, dengan tema " Perempuan Dalam Kepemimpinan Meraih Masa Depan Yang Setara" yang di laksanakan di kantor Gubernur, Senin 8 Maret 2021 .
Ni nyoman Anna marthanti sebagai PA lll ECHO Project mengatakan kegiatan hari ini untuk membagi pengalaman dalam menangani kasus kekerasan terutama bagaimana bisa tetap memberikan layanan kepada masyarakat atau penyintas sembari tetap mematuhi protocol pencengahan penularan virus corona.
Selain itu kegiatan ini merayakan pencapaian perempuan dalam bidang social, ekonomi, budaya, dan politik, sekaligus mengkampanyekan pencapaian kesetaraan gender.Mengutip laman Internasional Women's Development Agency, pada tahun 2017 terdapat 87.000 perempuan yang dibunuh karena KDRT oleh suami atau anggota keluarganya.
Sekitar 35% perempuan di dunia tercatat pernah mengalami kekerasan seksual atau fisik dan selain itu sekitar 2,7 miliar perempuan secara hukum dilarang memiliki pilihan pekerjaan yang sama dengan laki laki.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dr.dr. Hj. Fitri Zainuddin, yang menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan tersebut mengatakan upaya yang telah di lakukan Pemprov melalui Dinas DP3 dan UKB,
dengan memberikan pelayanan tekhnis melalui UPTPPA, apalagi kekerasan terhadap perempuan bisa saja terjadi 3 kali dalam kurung waktu 2 jam kekerasan yang terjadi di Indonesia.
Sumber datanya pun bisa di peroleh dari mana saja, dan Kemen PPA juga memiliki program SIMPONI (sistem informasi online), yang bisa di akses UPT 24 Kab/Kota untuk mengetahui jumlah kekerasan terhadap perempuan dan juga bentuk kekerasannya.
Hadir sebagai pembicara, Kadis P3A Kota Makassar, Tenri A Palalo, Dewi Keadilan Lusia Palulungan, Unit PPA Polrestabes Kota Makassar AKP Ismail SH, P3KG, (Unhas Prodi Gender) Prof.Dr.Rabina Yunus. Msi, Lembaga Perlindungan Anak Waridah Syafie, DP3A UPTD Propinsi Sulsel (P2TP2A) Messy Papayungan dan perwakilan dari media Agam Qodri. (*)
