Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KLB Demokrat

Sejarah Berulang! Ternyata Ada Kesamaan Kudeta Megawati dan AHY dari Ketua Partai

Tribuners! ternyata ada kesamaan kudeta Megawati Soekarnoputri dan AHY dari Ketua Partai meskipun kejadian ini berbeda 25 tahun.

Editor: Muh Hasim Arfah
kompas.com
Ketua DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) dan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri 

TRIBUN-TIMUR.COM- Tribuners! masih ingat dengan kudeta Megawati Soekarnoputri sebagai ketua Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Medan, Sumatera Utara tahun 1996 lalu.

Terjadi provinsi kejadiannya sama, saat Moeldoko kudeta Agus Harimurti Yudhoyono dalam Kongres Luar Biasa atau KLB Partai Demokrat juga terjadi di Deli Serdang, Sumatera Utara, Maret 2021.

Awalnya, Kongres Luar Biasa PDI berjalan lancar di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya 2-6 Desember 1993.

Kala itu, Megawati terpilih dengan suara terbanyak dengan meraih 256 dari 305 suara cabang sebagai Ketua Umum PDI mengalahkan Budi Hardjono.

Baca juga: Perjalanan Karier Moeldoko, Dulu Panglima TNI Pilihan SBY, Kini Jadi Ketum Demokrat Kubu Kontra AHY

Baca juga: MAHFUD MD Akhirnya Komentar Begini Soal KLB Partai Demokrat Versi Moeldoko

Dikutip dari Tribunnews.com, pemerintahan Soeharto tidak puas dengan terpilihnya Mega sebagai Ketua Umum PDI.

Mega pun didongkel dalam Kongres PDI di Medan pada tahun 1996, yang memilih Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI.

Pada tanggal 27 Juli 1996, Peristiwa 27 Juli, kelompok Soerjadi melakukan perebutan kantor DPP PDI dari pendukung Megawati.

Sehingga pada pemilu 1997 pemilih PDI menjadi kecil karena sebagian besar massanya berpindah pada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang lebih dikenal sebagai "Mega Bintang".

Pada pemilu 1999 PDI dibawah Budi Hardjono dan PDI di bawah kepemimpinan Megawati PDI-Perjuangan (PDI-P) ikut dalam pemilihan umum.

Hasil akhir PDI Budi Hardjono kalah telak, sementara PDI-P memenangkan cukup banyak suara.

Meskipun, tidak cukup untuk menjadikannya pemenang mutlak pemilu itu.

Karena aturan electoral treshold 3% dari jumlah pemilih, maka PDI di bawah Budi Hardjono mengubah nama menjadi Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) di bawah pimpinan Dimmy Haryanto.

Terpisah, Pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung menyampaikan sebagai ketua partai yang dinistakan dengan masa lalu, maka Ketua Umum DPP PDIP.

“Mustinya ibu mega datang dengan simpati itu, negarawan tak menyimpan dendam, negarawan ingin meninggalkan bekas kenegarawan dari ibu mega, yang lain menganggap tak tahu. Tapi, demokrat hilang sekaligus demokrasi hilang,” katanya dalam akun Rocky Gerung Official dengan judul “ADA KOMPLOTAN ISTANA DI BALIK AKSI MOELDOKO.”, dikutip Tribun Timur, Senin (8/3/2021).

Rocky pun menyampaikan, pelajaran paling penting adalah bukan partai demokrat yang meleleh.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved