Tribun Pinrang
SD Transmigrasi di Desa Buttu Sawe 11 Tahun Tak Beroperasi, Kemana Guru dan Muridnya?
Sekolah transmigrasi yang dibangun di Kampung Kambirang, Desa Buttusawe, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, sudah 11 tahun tidak beroperasi.
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Sudirman
TRIBUNPINRANG.COM, BUTTUSAWE - Sekolah Dasar (SD) transmigrasi yang dibangun di Kampung Kambirang, Desa Buttusawe, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, sudah 11 tahun tidak beroperasi.
Dari pantauan Tribunpinrang.com, di depan sekolah ditandai dengan baju pramuka yang digantungkan di sebuah kayu.
Sekolah tersebut memiliki 6 kelas dan dilengkapi sejumlah kursi, meja, papan tulis, peta, dan lemari. Juga terdapat 6 WC.
Sementara halaman sekolah ditumbuhi rumput-rumput liar.
Kepala Desa Buttusawe, Abdul Karim mengatakan, sekolah yang dikhususkan untuk warga transmigrasi tersebut dibangun tahun 2008/2009.
"Sudah lama tidak beroperasi. Sejak tahun 2010 sudah tidak digunakan lagi," ujarnya.
Sekolah transmigrasi yang terbengkalai ini disebabkan karena penghuni transmigrasi di desa tersebut semakin hari semakin tidak betah untuk menetap dengan berbagai alasan.
"Semuanya orang Jawa. Kalau orang tua siswa meninggalkan desa ini, otomatis anaknya yang sekolah di sini juga pergi," lanjutnya.
Karim menambahkan, jika sekolah ini memiliki murid 30 orang.
"Ada 30 siswa. Untuk tenaga pengajarnya kami datangkan dari SD 299 Maung. Karena siswa sudah tidak ada, otomatis pengajar juga berhenti," ucapnya.
Ia berharap, pemerintah dapat mengalihfungsikan bangunan sekolah tersebut menjadi pesantren.
"Bisa dialihfungsikan menjadi pesantren. Saya yakin kalau pesantren masuk di sini dan berkembang bisa dijadikan daya tarik lagi," tuturnya.
Sementara Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pinrang, Muzakkir mengatakan, sekolah tersebut merupakan kelas jauh dari Sekolah Dasar (SD) 299 Maung.
"Sekolahnya sudah tidak ditempati karena beberapa warga transmigrasi di situ sudah pindah. Siswa yang lain pun kita akomodir ke SD 299 Maung yang merupakan kelas jauh dan diperuntukkan untuk warga transmigrasi, " kata Muzakkir, Senin (08/03/2021)
Muzakkir mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak pemerintah setempat terkait alih fungsi bangunan tersebut.
"Nanti kita berkoordinasi dengan pihak terkait, supaya gedung sekolah tersebut difungsikan," imbuhnya.
Ia menambahkan, jika pemerintah Desa Buttusawe ingin menjadikan gedung tersebut sebagai pesantren, pihaknya sangat mendukung.
"Iya, bisa. Kami sangat mendukung daripada gedung tersebut rusak," tutupnya.
Laporan wartawan Tribunpinrang.com, Nining Angreani.