Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Janji Wali Kota

Danny Pomanto Akan Luncurkan Makassar Recover, Seperti Apa Penerapannya?

Sepekan setelah menjabat sebagai Wali Kota Makassar Danny Pomanto akan meluncurkan program Makassar Recover.

Editor: Muh. Irham
TRIBUN-TIMUR.COM/ANDI MUHAMMAD IKHSAN WR
Walikota Makassar, Danny Pomanto 

TRIBUNTIMUR.COM - Sepekan setelah menjabat sebagai Wali Kota Makassar Danny Pomanto akan meluncurkan program Makassar Recover.

Program ini digadang-gadang lebih baik dari program jam malam yang pernah diterapkan oleh Penjabat Wali Kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin.

Makassar Recover merupakan program penanganan Covid-19 dengan cara yang baru.

“Makassar Recover kependekan dari smart intelegensi protocol against Covid-19 and service yang artinya protokol kedaruratan untuk melawan pandemi Covid-19 dan pelayan publik lainnya yang dikelola secara sombere dan smart city,” kata Danny, Kamis (4/3/2021).

Danny mengatakan kata ‘recover’ mengandung arti pulih, sehat dan selamat, sehingga Makassar recover berarti Makassar pulih, Makassar sehat, dan Makassar selamat.

"Kita masuk di Makassar Recover sekarang. Karena waktu jam malam diberlakukan dibiarkan saja orang. Orang melanggar saja seenaknya," ujar Danny, Kamis (4/3/2021).

Sehingga kata Danny, Pemkot Makassar akan memberlakukan sistem baru yang lebih efektif.

Protokol kesehatan di tempat keramaian akan diawasi. Termasuk tidak ada pembatasan jam operasional.

Artinya, dengan sistem baru ini, usaha bisa buka asalkan patuh Prokes.

Begitupun sebaliknya, jika prokes tidak dijalankan maka tempat atau usaha yang melanggar akan ditutup.

"Kita akan pakai sistem baru yang itu tadi namanya protokol normal baru, waktunya normal kalau kau taat prokes. Kalau kau tidak taat, kita tutup," tegasnya.

“Jadi Makassar Recover, tanggal 5 (Maret) kita akan launching. Satu bulan kemudian akan turun secara massif menskrining seluruh warga Makassar seratus persen,” tegas Danny.

Dalam program ini, Danny akan melibatkan banyak pihak antara lain 10.000 relawan, 5.000 paramedis, 306 dokter, sekitar 300 managemen kelurahan, dan kecamatan.

Mereka nantinya secara serentak terjun langsung ke warga untuk melakukan pemeriksaan dengan sistem smart city.

Selain untuk penanganan Covid-19 melalui GeNose, kata Danny, Program ini juga diluncurkan sebagai upaya Pemkot di bawah nahkoda Danny dan Fatmawati Rusdi untuk adaptasi sosial dan pemulihan ekonomi.

“Semua warga dikasih barcode agar supaya hasil status kesehatan masuk di situ dan kita mengontrol status kesehatan bertingkat, mulai dari sehat, penyintas, OTG, ringan, sedang dan berat,” tegas Danny.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved