Unhas
Unhas Kukuhkan Dua Guru Besar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
Universitas Hasanuddin (Unhas) mengukuhkan dua guru besar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP).
Penulis: Rudi Salam | Editor: Suryana Anas
Prof Hilal menyampaikan pidatonya mengenai "Dampak Infeksi Patogen Terhadap Perkembangan Industri Akuakultur di Indonesia dan Upaya Penanggulangannya".
Dijelaskan bahwa akuakultur merupakan proses pemeliharaan ikan pada wadah atau kolam terkontrol yang pada awalnya hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan.
Prof Hilal menjelaskan produksi perikanan dari industri akuakultur memperlihatkan trend pertumbuhan yang meningkat sepanjang tahun.
"Saat ini, diperkirakan bahwa akuakultur berkontribusi sekitar 44% dari suplai produksi perikanan dunia," jelasnya.
Lebih lanjut, Prof Hilal menyampaikan pesatnya perkembangan budidaya erat kaitannya dengan ditemukan teknik breeding terhadap beberapa jenis organisme akuatik, sehingga hewan akuatik yang dibudidayakan saat ini tidak hanya didominasi dari satu jenis ikan, tetapi mencakup berbagai spesies.
Disisi lain, kerugian ekonomi akibat infeksi penyakit pada industri akuakultur sangat besar.
Selain kerugian ekonomi berupa kematian ikan, juga berdampak pada hilangnya lapangan kerja beberapa sektor seperti pada kasus udang windu dimana sebagian besar pembenihan skala rumah tangga tidak memproduksi lagi benih udang windu karena permintaan yang kurang.
"Di Indonesia, peranan akuakultur akan menjadi sangat penting. Saat ini potensi lahan yang tersedia untuk budidaya ikan masih sangat besar, karena dari potensi lahan yang ada baru dimanfaatkan sebesar 29.8%, sedangkan lahan tambak baru dimanfaatkan sebesar 22.5%. Untuk menghindari munculnya penyakit pada ikan budidaya tersebut dapat dilakukan banyak hal salah satunya pengendalian lalu lintas ikan serta perbaikan genetik produk benih/induk," jelas Prof Hilal.
Prof. Dr. Ir. H. Zainuddin, M.Si
Pidato pengukuhan selanjutnya disampaikan oleh Prof Zainuddin yang mengangkat judul "Pengembangan Pakan Rendah Protein untuk Menunjang Produksi Udang Vaname yang Efisien".
Dijelaskan bahwa Udang Vaname merupakan salah satu jenis udang yang memiliki daya tahan relatif tinggi terhadap penyakit.
Jenis udang ini lebih toleran terhadap perubahan lingkungan. Dalam proses pemeliharaan, ketersediaan pangan menjadi salah satu faktor penting.
Keberhasilan proses budidaya udang Vaname ditentukan oleh kualitas pakan yang digunakan dan pemberian pakan yang baik.
Pakan udang rendah protein menjadi salah satu solusi yang dapat diberikan. Dimana, memiliki keunggulan secara teknis dan ekonomis.
"Penggunaan pakan udang rendah protein mampu menekan biaya produksi sekitar 12% dari total biaya produksi pada satu siklus pemeliharaan," katanya.