Politeknik ATI Makassar
LSP Politeknik ATI Makassar Latih 24 Calon Asesor Kompetensi
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Politeknik ATI Makassar, melaksanakan Pelatihan Asesor Kompetensi di Kampus Politeknik ATI Makassar, Jl Sunu No.220
Penulis: Rudi Salam | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Politeknik ATI Makassar, melaksanakan Pelatihan Asesor Kompetensi di Kampus Politeknik ATI Makassar, Jl Sunu No.220, 22 hingga 28 Februari 2021.
Ketua LSP Politeknik ATI Makassar, Sari Wahyuni menyebutkan bahwa pelatihan ini diikuti 24 peserta.
Mereka terdiri dari 18 orang dari Politeknik ATI Makassar, dua orang dari Akademi Komunitas Bantaeng, tiga peserta dari Fakultas Teknik Unhas, dan satu orang dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI.
Selama mengikuti pelatihan, para peserta difasilitasi dua master asesor yang ditugaskan BNSP, yaitu Siti Saenab dari LSP Pariwisata Anging Mamiri dan Ahmad Daud dari LSP Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.
"Hari ini kita melaksanakan kegiatan yang sangat penting bagi kita, terutama yang bergerak di dunia pendidikan karena kita tidak hanya dituntut menghasilkan peserta didik yang mumpuni di keilmuan masing-masing, tapi harus ada pembuktian tentang kompetensi mereka," katanya via rilis.
Dalam melaksanakan proses sertifikasi kepada calon lulusan, diperlukan seorang asesor.
Asesor adalah seseorang yang memiliki tugas dan hak untuk melakukan asesmen terhadap suatu uji kompetensi sesuai ruang lingkup atau bidangnya asesmennya.
Master asesor, Ahmad Daud menambahkan, diakhir pelatihan para peserta yang memenuhi persyaratan akan mendapat rekomendasi untuk mengikuti asesmen calon asesor.
Peserta yang berhak mendapat rekomendasi yang mampu menyelesaikan seluruh tugas-tugas yang akan dikerjakan dalam rangka pencapaian dua unit kompetensi yang sudah disahkan BNSP.
Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri menilai asesor kompetensi berperan penting dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi.
Ini untuk mencetak tenaga kerja industri yang mempunyai kompetensi kerja di bidang industri sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional di Indonesia.
"Saya berharap melalui pelatihan asesor kompetensi ini dapat meningkatkan sumber daya manusia yang menjadi kunci pembangunan. Kualitas sumber daya manusia tercermin dalam kompetensi kerja dan profesionalnya," katanya.
Basri menyebutkan, LSP Politeknik ATI Makassar telah memiliki sekitar 70 asesor yang nantinya akan ditambah dengan peserta yang sedang mengikuti pelatihan.
Sementara itu, Wakil Ketua BNSP Miftakul Aziz mengatakan, dua tantangan yang dihadapi dalam menghasilkan tenaga kerja industri di era Revolusi Industri 4.0 adalah produktivitas dan daya saing.
Ia mengakui produktivitas dan daya saing tenaga kerja industri Indonesia masih kalah dengan beberapa negara lain di ASEAN.