Aktivitas Bongkar Muat dari Terminal Peti Kemas ke Makassar New Port Akan Dilakukan Secara Bertahap
Pelindo IV akan memindahkan aktivitas bongkar muat ke Makassar NEw Port dalam waktu dekat
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Ilham Mulyawan Indra
Aktivitas Bongkar Muat dari Terminal Peti Kemas ke Makassar New Port Akan Dilakukan Secara Bertahap
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV (Persero) berencana memindahkan aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Makassar (TPM) ke Makassar New Port (MNP).
Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT Pelindo IV, Prasetyadi.
Dia bilang, dalam rencana kerja jangka panjang tahun 2024, semua kegiatan peti kemas yang saat ini beroperasi di TPM sudah harus dialihkan ke MNP.

Namun pemindahan aktivitas tidak dalam waktu dekat, sebab menunggu pembangunan Pelabuhan Baru Makassar rampung seluruhnya.
"Perpindahannya akan dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan kesiapan dari MNP,” kata Prasetyadi, Senin (22/2/2021).

Sehingga, dengan kepindahan tersebut, maka TPM bakal berubah fungsi menjadi pelabuhan multipurpose.
Misalnya car terminal, barang-barang curah, terminal cruise, atau tempat komersial lainnya.
“Yang akan dikaji secara mendalam oleh Pelindo IV. Paling ideal untuk apa," ungkap Prasetyadi.
MNP, lanjut dia didesain untuk menangani kapal-kapal sampai dengan super post panamax, dengan kedalaman antara -16 m LWS hingga - 20 m LWS, sehingga perangkat crane dipasang lebih besar disesuaikan dengan rencana kapal yang akan masuk.

“Karena itu nanti saya harapkan para pengguna jasa, khususnya shipping line, bisa berpartner dengan Main Line Operator (MLO) atau operator pelayaran jalur utama di dunia untuk bisa memulai pembicaraan untuk menarik kapal besar agar bisa masuk ke pelabuhan MNP,” jelasnya.
Pihaknya juga berharap kerja sama dengan stakeholer terkait seperti ALFI/ILFA maupun asosiasi terkait lainnya untuk menjajaki pembukaan Pusat Logistik Berikat (PLB) di MNP. (*)
Terhubung Rel Kereta
Dirut Pelindo IV, Prasetyadi juga bilang MNP bakal menjadi Terminal Peti Kemas terbesar di wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI) dengan akses distribusi barang menggunakan kereta api dari Kota Parepare.
“Ke depan MNP akan ada kawasan industri, kemudian ada kawasan pelabuhan. Jadi rel kereta api nanti masuk sampai ke dalam pelabuhan tapi bukan masuk ke dalam terminalnya tetapi mendekati ke dalam pelabuhannya,” pungkasnya. (*)