Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Edukasi

Tahukah Kamu, Ada 3 Cara Penggunaan Koteka Bagi Pria Papua, yang Masih Perjaka Memakai Model Begini

Koteka adalah pakaian adat Provinsi Papua,nah tahukah kamu jika model penggunaan Koteka itu ada 3. Pria yang masih perjaka akan memakainya seperti ini

Editor: Waode Nurmin
(KOMPAS/ARBAIN RAMBEY)
Walau koteka masih menjadi souvenir favorit bagi wisatawan yang berkunjung ke Papua, di lembah Baliem masih banyak pilihan lain seperti kalung manik, tempat air dari labu sampai dengan kapak batu yang mash asli. 

Ada tiga cara penggunaan koteka yakni:

1. Tegak lurus melambangkan pemakainya adalah pria sejati dan masih perjaka (belum pernah melakukan hubungan sex).

2. Miring ke kanan, melambangkan kejantanan laki-laki sejati memiliki status sosial yang tinggi dan bangsawan.

3. Miring ke kiri, melambangkan pria dewasa golongan menengah dan menunjukkan pemakainya keturunan panglima perang (apendugogar)

Untuk jenis ukuran koteka tergantung besar kecilnya fisik pemakai.  Besarnya koteka juga sering hanya aksesoris bagi pemakai.

Perempuan Papua mengenakan busana tradisional dan mengibarkan Bendera Merah Putih saat menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan rombongan di Jayapura, Papua, 9 Mei 2015.
Perempuan Papua mengenakan busana tradisional dan mengibarkan Bendera Merah Putih saat menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan rombongan di Jayapura, Papua, 9 Mei 2015. ((AFP PHOTO / ROMEO GACAD))

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), di mana tubuh yang kekar bagi seorang laki-laki berkoteka adalah idaman seorang perempuan suku Pegunungan Tengah seperti Suku Dani.

Ada dua ukuran koteka, yakni holim kecil (halus) dan holim pendek besar. Jenis koteka kecil terdapat di daerah lembah Baliem, terutama di Kecamatan Wamena Kota, Kecamatan Asologaima dan Kecamatan Kurulu, ukuran bagian bawahnya sedang dan atasnya runcing.

Sebagian masyarakat Dani mengenakan koteka yang ukurannya pendek dan besar.

Kalabasah yang berdiameter relatif besar dipotong hampir setengahnya sehingga ujungnya bolong (terbuka) yang ketika dipakai biasanya bolong itu ditutup dengan daun.

Untuk jenis koteka besar ada di lembah Baliem, Ilaga, Tiom, Yalimo, Apalahapsili, Welarak, Kosarek, dan Oholim.

Rok Rumbai

Bentuk rumbai-rumbai digunakan sebagai rok oleh kaum wanita dipesisir pantai dan pedalaman pegunungan tengah.

Kelompok etnis yang menggunakan rumbai-rumbai adalah Sentani, Tobati, Enjros, Nafri, Biak Numfor, atau Yapen.

Rok rumbai-rumbai yang terbuat dari rajutan daun sagu sebagai bawahan dan penutup kepala berupa hiasan dari rambut ijuk, bulu burung kaswari, dan anyaman daun sagu.

Daun sagu yang dipakai untuk membuat rok rumbai diambil dari hutan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved