Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kompol Yuni Purwanti

SOSOK Kompol Yuni Purwanti; Lahir dari Keluarga Polisi, Besarkan Anak-anak Seorang Diri Tanpa Suami

SOSOK Kompol Yuni Purwanti; Lahir dari Keluarga Polisi, Besarkan Anak-anak Seorang Diri Tanpa Suami

Editor: Ilham Arsyam
kolase tribun timur
Kompol Yuni Purwanti 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Yuni Purwanti Kusuma Dewi Kapolsek Astana Anyar yang ditangkap pesta narkoba ternyata cukup populer di tubuh institusi polri.

Prestasinya tak bisa dipandang sebelah mata. Hal itu tercermin dari aksinya hanya selang satu hari setelah dirinya dilantik jadi Kasat Reserse Narkoba pada medio September 2014 lalu.

Dia berhasil mengungkap peredaran narkoba jenis sabu di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat. Wanita yang dikenal tomboy ini menyita barang bukti 1,5 ons sabu serta uang tunai Rp40 juta dari tiga orang tersangka.

Lalu bagaimana latar belakang Kompol Yuni?

Dikutip dari berbagai sumber Kompol Yuni memang lahir dari keluarga polisi.

Ayah Yuni adalah AKBP Sumardi (alm) dulunya adalah seorang Brimob.

Kompol Yuni bercerita bahwa ayahnya mendidik dia dan saudara-saudaranya cukup keras dan tegas.

Anak pertama dari tiga bersaudara ini juga memliki adik seorang polisi.

Cita-cita Yuni sendiri bukalah menjadi polisi.

“Waktu itu saya berpikiran bukan menjadi polisi, makanya saya seperti ini karena ayah wajtu itu mengajak saya ke Ancol. Entah mengapa ayah saya almarhum ini tiba-tiba mendaftarkan saya menjadi polisi,” kenang Yuni.

Kompol Yuni memiliki 2 anak yang didiik secra mandiri.

Yuni mengku mendidik anaknya sendiri setelah berpisah dengan suamintya beberapa tahun lalu.

Dikenal Sebagai Polwan Berani

Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi
Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi (instagram)

Sosok Yuni seakan menegaskan emansipasi di institusi polri.

Selain karena posisinya, Yuni juga kenal sebagai Polwan yang berani berhadapan dengan penjahat.

Bahkan dia kerap menampilkan aksi-aksinya seperti di film-film india.

Suatu ketika, Yuni pernah bertikai dengan dua tersangkanya di Cianjur, dia berperan sebagai pembeli, dengan pakaian yang agak urakan, wanita ini masuk dalam lingkaran pengedar.

"Gue yang berhadapan. Ini kisah under cover yang dialami waktu masih di Polda Jabar,saya juga pernah bertikai dengan dua pria yang badannya besar-besar. Seperti di film-film India. Setelah jagoannya menang taklukan lawannya, polisi baru datang,” kenangnya.

Seperti diketahui sebelum menangani kasus narkoba, Yuni Purwanti adalah seorang Serse ditugaskan sebagai perwira lapangan.

Harta kekayaan Kompol Yuni Purwanti

Sebagai salah satu perwira polisi, Kompol Yuni Purwanti wajib melaporkan daftar harta kekayaan yang dimilikinya kepada KPK.

Dikutip dari elhkpn.kpk.go.id, polwan yang kerap berpenampilan nyentrik itu memiliki harta kekayaan sebesar Rp 110 juta.

Data ini menurut LHKPN yang dilaporkan Kompol Yuni pada 9 Maret 2020 saat masih menjabat sebagai Kapolsek Sukasari.

Diketahui, Kompol Yuni memiliki satu bidang tanah di Kota Bandung dengan nilai Rp 350 juta.

Ia juga memiliki mobil Toyota Avanza dengan nilai Rp 100 juta.

Sementara aset lain seperti surat berharga, kas dan setara kas, serta harta lain, ia tak punya.

Bila dijumlahkan, harta kekayaan Kompol Yuni akan mencapai Rp 450 juta.

Sayangnya, Kompol Yuni memiliki utang sebesar Rp 340 juta sehingga mengurangi harta kekayaannya.

Total, harta kekayaan yang dimiliki Kompol Yuni adalah Rp 110 juta.

Inilah daftar harta kekayaan Kompol Yuni:

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 350.000.000

1.Tanah dan Bangunan Seluas 100 m2/100 m2 di KOTA BANDUNG, LAINNYA Rp 350.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp.100.000.000

1.MOBIL, TOYOTA AVANZA Tahun 2009, HASIL SENDIRI Rp 100.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp ----

D. SURAT BERHARGA Rp ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp ----

F. HARTA LAINNYA Rp ----

Sub Total Rp 450.000.000

HUTANG Rp.340.000.000

TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp110.000.000

Kronologi Penangkapan Kompol Yuni

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago menjelaskan, penangkapan Kompol Yuni berdasarkan pengaduan dari masyarakat.

Pengaduan masyarakat itu disampaikan ke Propam Mabes Polri.

"Kemudian Propam Mabes Polri menyampaikan ke Propam Polda Jabar."

"Seketika Propam Polda Jabar bergerak menuju Polsek Astana Anyar untuk mencari beberapa orang yang sudah dicurigai," ujar Erdi.

Dari penangkapan itu, Propam kemudian melakukan tes urine pada mereka yang dicurigai.

Hasilnya mereka positif urine menggunakan sabu-sabu.

"Totalnya ada 12 anggota. Termasuk Kapolsek Astana Anyar. Soal apakah semuanya anggota Polsek Astana Anyar? sedang didalami," ucap Erdi.

Dalam penangkapan itu, selain Kapolsek, ada satu perwira di Polsek yang turut diamankan.

"Mereka yang terlibat ancaman sanksinya penurunan pangkat hingga bisa dipecat," ucapnya.

Ia memastikan pelayanan publik di Polsek Astana Anyar seperti pembuatan SKCK masih berjalan.

"Masih berjalan karena roda organisasi harus terus berjalan, sistem sudah berjalan walaupun ada yang tidak hadir, sakit dan sebagainya."

"Nah pelayanan tetap berjalan kan ada wakil dan personel lainnya," ujar Erdi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved