Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cambayya Vs Barukang di Makassar

Kronologi Tawuran Warga Cambayya Vs Barukang Makassar

Tidak hanya saling serang dua kelompok warga yang terlibat tawuran di Jl Sabutung, Makassar, juga menyerang polisi

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA
Perang kelompok Cambayya Vs Barukang di Jl Sabutung, Makassar, Jumat malam. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tidak hanya saling serang menggunakan anak panah busur dan batu, dua kelompok warga yang terlibat tawuran di Jl Sabutung, Makassar, juga menyerang polisi, Jumat malam.

Hal itu diungkapkan, Kasat Sabhara Polres Pelabuhan Makassar Iptu Asfada, saat ditemui usai melakukan pembubaran, Sabtu (13/2/2021) dini hari.

Mulanya kata Iptu Asfada, pihaknya memperoleh informasi adanya aksi tawuran yang melibatkan kelompok warga Cambayya melawan kelompok Barukang.

Dari informasi itu, personel Tim Unit Patroli Reaksi Cepat (UPRC) Angngaru pun ke lokasi melakukan pembubaran.

Kedua kelompok yang bertikai atau saling serang, berhasil dipukul mundur ke arah rumah masing-masing.

Tidak berselang lama, kata Asfada, satu dari dua Kompol yang berseteru itu kembali melakukan provokasi.

"Setelah mereka dapat dibubarkan keduanya, ternyata kelompok warga Cambayya terus melakukan provokasi dan melempar ke arah petugas," kata Iptu Asfada.

Atas dasar itu, lanjut Asfada, pihaknya pun meminta perbantuan dari Tim Patmor dan Tim Thunder Polda Sulsel.

"Kami minta bantuan dari Direktorat Sabhara Polda Sulsel kemudian kami melakukan penyisiran. Karena perang yang terjadi mulai malam sampai dini hari," ujarnya.

Saat melakukan penyisiran, perlawan dari kelompok warga kembali terjadi.

Mereka terussaling lempar dan saling panah menggunanakan anak panah busur.

Bahkan, beberapa dari kelompok yang tawuran itu ada yang melakukan pelemparan molotov.

Akibatnya, kata Asfada satu kios sempat terbakar dan satu personel terkena anak panah busur.

"Satu kios yang isinya ada jualan baju dan lain-lain, terbakar. Kemudian kami melakukan pemadaman menggunakan AWC," ungkap Asfada.

"Satu anggota dari Direktorat Samapta Polda Sulsel terkena busur di (perut) bagian sebelah kiri. Alhamdulillah tidak tembus karena mengenakan rompi,"sambungnya.

Tawuran kelompok warga itu, lanjut Asfada bukan kali pertama terjadi.

Di awal Tahun 2021 ini saja kata dia, sudah lima kali perang keompok terjadi yang melibatkan kubu Cambayya dan Barukang.

Motifnya pun, kata Asfada diduga dendam lama.

Tidak ada korban jiwa dalam persitiwa itu. Namun, perang kolompok warga itu sempat membuat panik warga lain dan memacetkan jalan. (Tribun-Timur/Muslimin Emba)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved