Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prajurit TNI Baru Saja Jadi Korban Balas Dendam KKB Papua, Identitas Prajurit yang Ditembak

Prajurit TNI baru saja jadi korban balas dendam KKB Papua, identitas prajurit yang ditembak.

Editor: Edi Sumardi
ANTARA/JOJON
Ilustrasi prajurit TNI lakukan operasi militer. Prajurit TNI baru saja jadi korban balas dendam KKB Papua, identitas prajurit yang ditembak. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Prajurit TNI baru saja jadi korban balas dendam KKB Papua, identitas prajurit yang ditembak.

Situasi keamanan di Papua kini masih memanas karena ulah kelompok separatis.

Terbaru, ada lagi aparat keamanan yang jadi korban.

Kelompok kriminal bersenjata kembali menyerang prajurit TNI di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (12/2/2021).

Akibatnya, Prajurit Kepala Hendra Sipayung mengalami luka tembak di pelipis.

Komandan Distrik Militer 1705/Nabire Letnan Kolonel (Inf) Benny Wahyudi, saat dihubungi dari Jayapura, membenarkan informasi tersebut.

Intan Jaya masuk dalam wilayah teritorial Kodim 1705/Nabire.

Benny mengatakan, peristiwa ini terjadi di Kampung Mamba, Distrik Sugapa.

Saat kejadian, Hendra tengah melintas di kampung itu bersama seorang rekannya pada pukul 15.15 WIT.

Pelaku langsung melarikan diri setelah melepaskan satu tembakan.

”Saat ini korban telah dibawa ke Puskesmas Sugapa untuk mendapatkan perawatan medis. Korban dalam kondisi masih sadar meskipun terkena tembakan di bagian pelipis,” kata Benny.

Ia mengungkapkan, diduga kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang Hendra untuk membalas dendam setelah tewasnya salah satu anggota mereka di daerah Hitadipa.

Satuan Batalyon Infanteri 400/Banteng Raider melumpuhkan satu anggota KKB bernama Peria Mirip dalam kontak tembak di Hitadipa pada 4 Februari lalu.

 ”Saat ini anggota kami dalam posisi status keamanan siaga satu. Saya telah menginstruksikan seluruh anggota untuk meningkatkan kewaspadaan dan patroli di daerah Sugapa,” ujar Benny.

Kepala Polres Intan Jaya Ajun Komisaris Besar I Wayan G Antara, saat dihubungi secara terpisah, mengatakan, seluruh aparat Polres Intan Jaya juga dalam status keamanan siaga satu untuk mengantisipasi serangan KKB yang dipimpin Sabinus Waker itu.

”Saat ini anggota KKB masih bersembunyi di sejumlah lokasi di Sugapa. Jajaran Polres Intan Jaya bersama 130 anggota Brimob terus meningkatkan patroli untuk mengantisipasi serangan susulan KKB,” ujarnya.

Sebelum kasus ini, KKB telah melancarkan lima serangan di Intan Jaya sejak awal tahun ini.

Selain aparat keamanan, serangan KKB juga menyasar warga sipil dan fasilitas publik.

Sebelumnya, Pastor Yustinus Rahangiar selaku pemimpin perwakilan gereja Katolik di Intan Jaya mengatakan, sebanyak 600 warga mengungsi ke kompleks pastoran gereja di Bilogai.

Warga mengungsi karena ketakutan dengan aksi-aksi KKB selama ini.

”Warga yang mengungsi ke kompleks kami berasal dari tiga kampung, yakni Bilogai, Kumbalagupa, dan Puyaguay. Hingga saat ini mereka belum berani kembali ke rumah,” ungkap Yustinus.

Perantau asal Makassar ditembak

Sebelumnya, KKB dilaporkan kembali menyerang warga di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Senin (8/2/2021) sore.

Korban bernama Ramli NR (32), warga perantau asal Makassar, Sulawesi Selatan, mengalami luka di pipi karena terkena tembakan dari anggota kelompok tersebut.

Kepala Kepolisian Resor Intan Jaya Ajun Komisaris Besar I Wayan G Antara, saat dihubungi dari Jayapura, Senin malam, membenarkan insiden tersebut.

Wayan mengatakan, penembakan terjadi di Bilogai, Distrik Sugapa, sekitar pukul 17.00 WIT.

Ia menyatakan, Polres Intan Jaya masih mengumpulkan data terkait insiden tersebut.

”Kami belum dapat memberikan informasi yang lengkap tentang insiden ini. Akan tetapi, korban selamat dengan luka tembak di pipi. Saat ini korban menjalani perawatan di Puskesmas Bilogai,” kata Wayan.

Ia menuturkan, jajaran Polres Intan Jaya dalam status keamanan Siaga Satu atau kesiagaan tertinggi untuk mengantisipasi serangan KKB yang dipimpin Sabinus Waker tersebut.

Sebelum kasus ini, KKB telah melancarkan empat serangan di Intan Jaya sejak awal tahun ini.

Pertama, KKB di bawah pimpinan Sabinus Waker membakar pesawat perintis PK-MAX di Lapangan Terbang Kampung Pagamba, Distrik Mbiandoga, pada 6 Januari.

Serangan kedua yakni penembakan Prajurit Dua Agus Kurniawan hingga gugur di Titigi pada 10 Januari.

Serangan ketiga, yakni penembakan Prajurit Satu Roy Vebrianto dan Prajurit Satu Agus Hamdani hingga gugur pada 22 Januari.

Adapun serangan keempat, yakni penembakan seorang warga bernama Boni Bagau di Kampung Agapa pada 30 Januari.

”Anggota kami terus meningkatkan kewaspadaan dan selalu berjaga di markas. Sementara anggota kami yang lain bersama satuan Brimob rutin melaksanakan patroli di daerah Sugapa,” tutur Wayan.

Sementara itu, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengungkapkan, aparatur sipil negara (ASN) di seluruh instansi tidak dapat berkantor di Kabupaten Intan Jaya sejak tahun lalu hingga awal tahun ini.

Hal ini disebabkan mereka ketakutan dengan intimidasi dari KKB.

”Mereka mendatangi rumah pegawai kami dan warga pada malam hari dengan membawa senjata. Apabila tidak memberi uang dan makanan, mereka akan menganiaya dan menembak,” ungkap Natalis.

Ia menuturkan, sudah terdapat dua warga sipil yang tewas ditembak kelompok itu akibat tidak memenuhi permintaan mereka.

”Kelompok ini menganggap warga yang tidak mau memberikan uang dan makanan sebagai bagian dari aparat keamanan. Karena itu, mereka tidak ragu untuk menembak warga sipil,” ujar Natalis.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved