Prajurit Tradisional
Ini Perbedaan Prajurit Tradisional Jepang, Mulai dari Samurai, Sohei, Ninja, Ronin, hingga Ashigaru
Mungkin Anda mengenal sosok-sosok seperti ninja atau samurai, bahkan ronin yang ada dalam film maupun komik asal Jepang. Ini perbedaannya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pada masa kekaisaran Jepang, banyak dikenal prajurit dengan panggilan khusus.
Mungkin Anda mengenal sosok-sosok seperti ninja atau samurai, bahkan ronin yang ada dalam film maupun komik asal Jepang.
Hanya saja, banyaknya istilah dari nama prajurit, terkadang sulit membedakan sosok prajurit tradisional Jepang ini.
Bahkan bisa jadi Anda akan bingung untuk membedakannya. Terutama orang luar Jepang.
Maklum, terkadang ada beberapa jenis prajurit yang memiliki pakaian atau pun cara bertarung yang mirip.
Belum lagi penggunaan senjata yang bisa jadi juga memiliki kesamaan pada beberapa prajurit.
Lalu, bagaimana sebenarnya perbedaan dari setiap prajurit tradisional Jepang tersebut?
Mari kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
1. Samurai
Muncul pada milenium pertama, samurai adalah prajurit aristokrat.
Sebagai pemilik tanah dan pemimpin masyarakat, samurai paling rendahan sekalipun lebih kaya dan dihormati dibandingkan masyarakat Jepang pada umumnya.
Samurai memulai kariernya sebagai pemanah berkuda dan perlahan memelajari seni menggunakan pedang.
Tangan kanan mereka biasanya tidak terlalu dilindungi karena digunakan untuk menarik anak panah.
Seiring dengan berjalannya waktu, baju zirah mereka menjadi lebih kaku dan simetris.
Mereka lebih banyak bertempur dalam jarak dekat dengan memakai pedang yang dibuat dengan sangat seksama.