Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KKB Papua

KKB Papua Makin Ganas, Warga Sipil Ditembaki, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni dan ASN Takut Ngantor

KKB Papua makin ganas, warga sipil ditembaki, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni dan ASN takut ngantor.

Editor: Ansar
Polda Papua
Evakuasi korban warga sipil Ramli NR oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), dari Intan Jaya menggunakan pesawat ke Mimika, Selasa (9/2/2021). KKB Papua makin ganas, warga sipil ditembaki, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni dan ASN takut ngantor. 

Pelaku lalu melarikan diri. Melihat hal itu, istri korban berteriak meminta pertolongan, sehingga masyarakat yang berada di sekitar lokasi panik dan berlarian.

Salah satu tetangga korban berinisial L (45) melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sugapa untuk meminta bantuan.

Pukul 17.50 WIT personel gabungan langsung mendatangi TKP dan mengevakuasi korban ke Puskesmas Bilogai untuk dirawat.

"Untuk korban mengalami luka tembak dibawah hidung kiri tembus rahang leher tembus bahu kanan," ujar Kamal.

Distrik Sugapa Siaga 

Wayan mengatakan, saat ini situasi di Distrik Sugapa berstatus siaga. "Situasi siaga, kalau dibilang aman ya tidak aman, dibilang tidak aman ya aman," kata dia.

Korban penembakan itu bernama Ramli yang mengalami luka di bagian pipi.

Insiden penembakan itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIT. Saat ini, Ramli masih dalam keadaan sadar dan dirawat di Puskesmas Bilogai.

Tim Satgas I , Personel Polsek Sugapa dan BKO Polres Intan Jaya berada di lokasi kejadian untuk melakukan pengamanan.

Sementara itu, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengaku tak berada di Distrik Sugapa sejak awal 2021.

Natalis Tabuni dan jajarannya tak bisa menjalankan roda pemerintahan dengan optimal.

Sugapa merupakan ibu kota Kabupaten Intan Jaya. Natalis membeberkan sejumlah alasan dirinya tak berada Sugapa, Intan Jaya.

Pertama, ia dan jajarannya sedang mempersiapkan APBD 2021 di Nabire. Hal ini dilakukan karena tak ada jaringan internet di Sugapa.

Kedua, dirinya sempat terpapar Covid-19 sehingga harus melakukan karantina mandiri hingga sembuh.

Alasan terakhir adalah faktor keamanan. Selain Natalis, ASN di wilayah itu juga merasa tak nyaman karena kondisi Intan Jaya yang kurang aman.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved