Khazanah Islam
Islam Mewajibkan Pemberian Mahar, Rasulullah: Sebaik-baik Perempuan yang Paling Ringan Maskawinnya
Selain wujud nyata keseriusan laki-laki yang hendak menikahi wanita pujaanya. Hal ini juga menjadi bukti Islam sangat memuliakan wanita.
عن عامر بن ربيعة، عن أبيه، أن امرأة من بني فزارة تزوجت على نعلين، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أرضيت من نفسك ومالك بنعلين؟ قالت: نعم، قال: فأجازه.
Artinya: Dari Amir bin Robi'ah bahwa seorang wanita dari Bani Fazarah menikah dengan mahar sepasang sendal. Lalu Rasulullah SAW bertanya, "Relakah diri dan hartamu dinikahi dengan sepasang sendal?". Wanita itu menjawab," Ya". Maka beliau SAW pun membolehkannya (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu madjah).
Penjelasan Hadist
a. Mahar Hukumnya Wajib
Berangkat dari sejumlah hadist di atas para ulama berpendapat bahwa hukum menyerahkan mahar kepada istri adalah wajib, hadist-hadist tersebut tentunya memperkuat ayat Al Qur’an yang bunyinya:
وَآَتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً
Berikanlah mahar (maskawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang wajib (An Nisa: 4)
Dijelaskan dalam kitab Fiqih manhaji tentang kewajibannya sebagaimana berikut:
الصداق واجب على الزوج بمجرد تمام عقد الزواج، سواء سمي في العقد بمقدار معين من المال: كألف ليرة سورية مثلاُ،
أو لم يسمِّ، حتى لو اتفق على نفيه، أو عدم تسميته، فالاتفاق باطل، والمهر لازم.
Maskawin hukumnya wajib bagi suami dengan sebab telah sempurnanya akad nikah, dengan kadar harta yang telah ditentukan, seperti 1000 lira Syiria, atau tidak disebutkan, bahkan jika kedua belah pihak sepakat untuk meniadakannya, atau tidak menyebutkannya, maka kesepakatan tersebut batal, dan mas kawin tetap wajib.
Sekalipun hukum menyerahkannya adalah wajib, namun mahar tidaklah termasuk dalam rukun akad nikah. Hal ini dikarenakan tujuan utama dari diselenggarakannya pernikahan adalah bukan seperti jual beli, namun lebih jauh kepada hubungan seumur hidup dan hak istimta’. Hal ini dipertegas dalam Al Qur’an:
لَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ مَا لَمْ تَمَسُّوهُنَّ أَوْ تَفْرِضُوا لَهُنَّ فَرِيضَةً
Tidak ada kewajiban membayar atas kamu, jika kamu menceraikan isteri-isteri kamu sebelum kamu bercampur dengan mereka dan sebelum kamu menentukan maharnya. (QS. Al-Baqarah 236)